Review ASUS ROG Xbox Ally X: Handheld PC Gaming Terbaik Tahun 2025

ASUS bekerja sama dengan Xbox meracik spesifikasi untuk ROG Xbox Ally X. (Dok. GWP)

ASUS ROG Xbox Ally X mengusung chip APU dari AMD. Ini adalah chip AMD Ryzen AI Z2 Extreme yang merupakan upgrade dari Z1 Extreme yang mentenagai ROG Ally original.

RAM yang disediakan sebesar 24 GB LPDDR5X dual channel. Kenapa 24 GB? Karena 8 GB akan digunakan sebagai VRAM, sehingga sisa RAM yang dapat digunakan adalah 16 GB bersih.

Selain itu, terdapat SSD 1 TB NVME 4.0 M.2, yang memastikan semua game bisa di-load dengan cepat. Bukan hanya cepat, tapi juga tahan lama karena ROG Xbox Ally X memiliki baterai berkapasitas 80WH.

Layar yang digunakan masih IPS 7 inch FHD, dengan refresh rate 120Hz dan mendukung AMD FreeSync. Layar ini juga sudah dilindungi dengan kaca Gorilla Glass Victus.

Xbox sudah menetapkan standar egonomi kontrolernya agar pengalaman memegang ROG Xbox Ally X sangat memuaskan. (Dok. GGWP)

Bekerja sama dengan Xbox, ASUS mendesain ulang bentuk ROG Xbox Ally X sesuai dengan standar kontroler Xbox.

Hal yang paling mencolok tentunya adalah grip tambahan yang ada di tepi handheld. Meskipun grip ini membuat desainnya agak mengganjal selera beberapa orang, tapi harus diakui memegang ROG Xbox Ally X terasa sangat nyaman dan tidak pegal digenggam meski bermain beberapa jam.

Perubahan juga bisa dirasakan pada aspek lain. Tombol ABXY lebih menonjol dan punya feel travel yang lebih mantap. Terdapat tombol Xbox untuk menghadirkan Game Bar dengan lebih cepat. Tombol bumper, trigger, dan back button juga didesain ulang untuk menambah ergonomi.

Vibration motor diganti dengan impulse trigger yang sama dengan yang ada di kontroler Xbox. Impulse Trigger memungkinkan getaran adaptif berdasarkan situasi dan kondisi di dalam game.

Satu hal yang mungkin dapat ditingkatkan adalah penempatan tombol Armoury Crate dan Library yang akan lebih baik jika berada di bawah tombol Menu dan Change View. Pasalnya, secara natural jari akan mencapai tombol paling atas, dan sering kali tombol tersebut tertukar.

Saat startup, aplikasi Xbox langsung berjalan di mode full screen. (Dok. GGWP)

ASUS ROG Xbox Ally X mengusung sistem operasi Windows 11 yang sudah dioptimasi untuk handheld PC. Hal ini bisa kita rasakan lewat software Xbox yang langsung masuk ke mode full screen ala Steam Big Picture.

Proses booting sejauh ini cukup cepat, dimana ROG Xbox Ally X bisa langsung masuk ke interface Xbox dalam waktu kurang dari 1 menit.

Selain itu, ROG Xbox Ally X juga sudah disertai dengan bonus langganan Game Pass, dimana terdapat gratis langganan Game Pass untuk memainkan ratusan game first party Xbox dan third party dari publisher lain sepuasnya.

Berkat OS Windows, tidak hanya game dari Xbox saja yang bisa dimainkan. Install Steam, GOG, Epic Games, dan storefront lainnya untuk menambah library game.

Meski demikian, pengalaman clunky dari sistem operasi Windows masih terasa. Apalagi karena saat booting, aplikasi Armoury Crate SE juga langsung muncul di atas aplikasi Xbox.

Overall, Windows 11 untuk handheld masih harus ditingkatkan usability-nya. Semoga nanti ke depan akan ada update Windows untuk mengatasi hal ini.

Tes benchmark sintetis menggunakan 3DMark, Cinebench, dan CrystalDiskMark. (Dok. GGWP)

Untuk benchmark sintetis, GGWP melakukan tes menggunakan power profile 35W Turbo saat terhubung dengan adapter listrik.

Tes 3DMark Steel Nomad Light menghasilkan skor 3404, yang merupakan peningkatan dari ROG Ally X.

CineBench 2024 mendapatkan skor multi-core 745, single core 111, dengan MP ratio 6.70x.

Kemudian, tes SSD dengan CrystalDiskMark9 mendapatkan skor read 5012 MB/s, dan skor write 4190 MB/s.

ROG Xbox Ally X mampu mendorong batasan performa di game seperti Hollow Knight: Silksong. (Dok. GGWP)

Tes gaming dilakukan oleh GGWP dengan power profile 25W Turbo tanpa terhubung dengan adapter listrik. Ini adalah skenario gaming umum bagi handheld PC yang mencari portabilitas. Seluruh game yang dimainkan di tes ini berasal dari game Game Pass.

Game pertama adalah Forza Horizon 5. Menggunakan setting High FHD tanpa upscaling, game ini mampu memperoleh rata-rata 75 FPS yang sudah sangat cukup untuk bermain kompetitif.

Game kedua adalah eFootball dengan setting High FHD. Game ini memperoleh rata-rata 45 FPS dalam gameplay dan 30 FPS saat cutscene.

Selanjutnya adalah Indiana Jones and the Great Circle. Menggunakan setting High FHD dengan upscaling FSR Quality, performanya meningkat drastis dengan rata-rata 40 FPS di area hutan yang padat, dan 55 FPS di dalam area dungeon.

Terakhir, ada game Hollow Knight: Silksong. Game ini dengan mudah dapat dimainkan hingga 300 FPS.

Packaging ASUS ROG Xbox Ally X. (Dok. GGWP)

Di Indonesia, ASUS ROG Xbox Ally X dijual dengan harga Rp 14,9 juta. Meski harganya 1 juta lebih mahal dari ROG Ally X, handheld ini menawarkan value proposition yang lebih oke karena mengusung performance yang lebih tinggi.

Harganya sendiri mendekati laptop gaming entry level, namun keduanya tidak akan saling memakan satu sama lain karena laptop gaming dan handheld PC menyasar jenis pengguna yang berbeda.

Paket aksesoris ROG Xbox Ally X. (Dok. GGWP)

ASUS ROG Xbox Ally X merupakan upgrade signifikan dari ROG Ally original, sehingga menjadi suksesor yang worthy.

Dengan APU Ryzen Z2 yang lebih bertenaga, handheld PC ini mampu melibas game AAA dengan performa dan kualitas grafik yang tidak mengecewakan.

ROG Xbox Ally X merupakan solusi yang cocok untuk kamu yang ingin main game di mana saja dan kapan saja, memanfaatkan library dari Game Pass, Steam, dan storefront lainnya.

Jika kamu butuh satu handheld untuk memainkan berbagai jenis game PC secara mobile dengan performa tinggi ASUS ROG Xbox Ally X jadi pilihan yang cocok buat kamu.