Apa Arti Istilah Waifu? Ini Pengertian dan Asal Usulnya!

Waifu, siapa yang tidak mengenal dengan istilah ini, baik dari kalangan penggemar jejepangan (anime, manga, novel visual, dan gim Jepang) ataupun bukan.
Istilah ini, sudah sering digunakan oleh para pengguna media sosial di Indonesia. Oleh sebab itu, waifu sudah bukan sebuah istilah yang asing.
Meski demikian, masih banyak yang belum mengetahui istilah waifu secara lebih mendalam, seperti asal usul dan makna sebenarnya dari istilah waifu.
Hakikat Waifu

Waifu merupakan istilah yang merujuk kepada karakter fiksi wanita yang terdapat di dalam anime, manga, novel ringan, atau gim Jepang.
Waifu sendiri merupakan sebuah representasi sosok wanita ideal atau idaman dari seseorang.
Oleh sebab itu, mereka yang menganggap suatu karakter wanita fiksi sebagai waifu-nya, cenderung memiliki ketertarikan secara romantis terhadap karakter tersebut, seperti ingin memeluk, mengenggam tangan, hingga menikahinya.
Asal Usul Waifu

Istilah waifu berasal dari sebuah serial anime terkenal yang tayang di Jepang pada tahun 2002, yaitu Azumanga Daioh.
Pada salah satu adegan di Azumanga Daioh, wali kelas yang menyimpang dari protagonis, yaitu Tuan Kimura menjatuhkan foto seorang wanita misterius di lantai kelas.
Ketika ditanya oleh siswa yang melihat foto tersebut, Tuan Kimura hendak menjawab “My wife”, tetapi dengan bahasa Inggris ala Jepang, kata yang dihasilkan malah menjadi “Mai waifu.”
Istilah waifu sendiri sudah melekat pada penggemar anime berbahasa Inggris sejak periode paruh kedua tahun 2000-an, istilah waifu sudah banyak digunakan oleh para penggemar anime dan troll di forum internet 4chan’s /a/ (anime & manga) board, sebagai istilah sayang yang mengacu kepada karakter fiksi wanita.
Kriteria Waifu

Tidak semua karakter wanita fiksi dijadikan waifu oleh para penggemar anime, setidaknya mereka harus memenuhi dua poin penting, agar sosoknya bisa dijadikan waifu oleh seseorang, yaitu:
1. Penampilan
Banyak para penggemar anime saat hendak mengklaim atau memilih karakter wanita fiksi sebagai waifu-nya, mereka terlebih dahulu melihat visualnya, dalam hal ini bentuk penampilan sang karakter.
Karakter wanita yang memiliki badan yang aduhai, serta wajah cantik, biasanya adalah karakter yang paling banyak disukai dan diklaim sebagai waifu oleh para penggemar anime.
Alhasil, karakter wanita tersebut mendapatkan julukan “waifu sejuta umat”. Contohnya, Yuuki Asuna, Kirisaki Chitoge, Zero Two, Ichinose Chizuru, dan lain-lain.
Di samping kriteria penampilan di atas, ada beberapa penggemar anime yang memiliki kriteria khusus dalam hal penampilan untuk para calon waifu-nya.
Tidak sedikit karena hal ini, mereka harus berani melawan arus dalam memilih waifu. Kriteria khusus yang dimaksud adalah LSBH (long straight black hair), bertubuh kecil, memiliki warna rambut pirang, dan lain-lain.
2. Karakteristik
Selain melihat secara visual, ada juga penggemar anime yang memilih karakter fiksi sebagai waifu-nya dilihat dari hatinya. Alih-alih melihat penampilan, mereka lebih memilih melihat sifat sang karakter sebelum dijadikan sebagai waifu.
Ada lima karakteristik populer yang dijadikan patokan oleh setiap penggemar anime dalam memilih waifu, yaitu:
- Tsundere,
- Dandere,
- Yandere,
- Kuudere, dan
- Deredere.
Waifu sebagai Nilai Jual Suatu Anime dan Manga

Beberapa tahun terakhir, rasanya sudah hal lumrah melihat ada beberapa serial anime yang lebih mengutamakan keindahan penampilan serta karakteristik yang unik dari para heroine-nya, dibandingkan membuat alur cerita yang menarik.
Hal ini bisa terjadi, karena demografi gender penggemar anime adalah pria. Dilansir dari situs statista, sebuah survei pada tahun 2020 yang diadakan di Amerika Serikat, menemukan bahwa anime lebih populer di kalangan pria daripada wanita, dengan 13 persen responden melaporkan bahwa mereka menganggap anime sangat disukai, dibandingkan 9 persen responden wanita dengan mengatakan hal yang sama. Wanita juga cenderung tidak pernah mendengar anime secara umum atau memiliki pendapat khusus tentang genre tersebut.
Mendominasinya pria di dalam komunitas penggemar anime. Membuat pelaku pasar industri anime berusaha semaksimal mungkin memanfaatkan hal itu untuk meraup keuntungan.
Oleh karena itu, salah satu upayanya adalah membuat sebuah serial anime yang dihuni oleh berbagai karakter wanita cantik yang mampu memenuhi segala kriteria umum atau khusus untuk dijadikan waifu oleh setiap penggemar anime.
Jika mereka mampu membuat sebuah karakter yang waifuable bahkan sampai dijulukin “waifu sejuta umat”, maka bisa dikatakan mereka berhasil menciptakan anime yang menguntungkan.
Mengapa demikian? Karena semakin banyak yang menjadi suatu karakter wanita sebagai waifu, semakin populer pula animenya. Selain itu, mereka mampu milking karakter tersebut dengan menjual berbagai pernak-perniknya, seperti figur, dakimakura, poster, mug, baju, dan sebagainya.
Salah satu contoh anime yang menjual waifu sebagai daya tarik utamanya adalah Kanojo Okarishimasu.
Itulah mengapa, banyak para penggemar yang setiap musimnya menambahkan satu atau lebih ke dalam daftar waifu-nya.
Disebabkan, setiap musimnya banyak studio yang berlomba-lomba membuat karakter wanita yang mampu dijadikan waifu, dan menciptakan komunitas simp untuk sang karakter.