Riot Membatalkan Sponsorship Dari Arab Untuk European Championship League of Legends

Riot Games terseret di media sosial setelah mengumumkan bahwa League of Legends European Championship (LEC), salah satu liga olahraga paling populer di dunia, akan disponsori oleh kota mega besar yang direncanakan oleh Arab Saudi, Neom.
Pengumuman tersebut memicu badai di Twitter di mana penggemar menunjukkan bahwa Arab Saudi memiliki track record yang mengerikan ketika berbicara tentang hak asasi manusia.
Segera setelah Riot menyatakan kerja sama tersebut, perusahaan mundur dalam sebuah pernyataan yang dibuat oleh Alberto Guerrero, direktur esports di kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.
“Setelah refleksi lebih lanjut, saat ini kami tetap berkomitmen kuat untuk semua pemain dan penggemar kami di seluruh dunia termasuk mereka yang tinggal di Arab Saudi dan Timur Tengah, LEC telah mengakhiri kemitraannya dengan NEOM,” kata Guerrero.
Neom, yang telah diproyeksikan sebagai kota lintas batas di Provinsi Tabuk di barat laut Arab Saudi. Rencananya kota tersebut akan menampilkan teknologi smart city dan berfungsi sebagai tujuan wisata.
Kota baru itu telah mendapat kecaman setelah warga suku Howietat setempat diusir dari tanah mereka. Mereka mengklaim bahwa pasukan keamanan Saudi berusaha mengusir mereka dari tanah air mereka untuk membangun kota yang diusulkan.
Fans di Twitter menunjukkan betapa kontrasnya kerjsama Riot dengan Arab Saudi. LEC yang meninggikan persamaan derajat antar sesama manusia bekerja sama dengan negara yang masih diskriminasi terhadap gender.
Beberapa broadcaster dari LEC mengeluarkan tweet oposisi mereka terhadap sponsor.
“Liga yang saya liput sekarang mempromosikan negara yang akan membunuh saya hanya karena hidup,” kata komentator esports James “Stress ” O’Leary.
Protes Internal
Pada hari Selasa, banyak karyawan Riot Games secara terbuka menyatakan ketidaksetujuan mereka dengan keputusan perusahaan.
Mencatat bahwa Neom didukung oleh Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. Yang telah dituduh memerintahkan pembunuhan kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi.
Desainer gameplay terkemuka League of Legends Mark Yetter tweeted pada hari Rabu, “Saya tidak bisa dan tidak secara pribadi mendukung kemitraan ini. Sponsor sangat penting agar esport dapat berkembang, tetapi tidak dengan mengorbankan nyawa dan kebebasan manusia.”
Riot bukan satu-satunya kelompok yang diledakkan karena keputusan mereka untuk bermitra dengan Arab Saudi.
Blast Premier, penyelenggara turnamen esports Denmark, juga mengumumkan kolaborasinya dengan kerajaan itu pada Selasa.
Dalam siaran pers, perusahaan mengatakan Neom berkomitmen untuk “membangun ekosistem esports utama di jantung apa yang akan menjadi masa depan hidup yang baru.”