Review Demon Slayer: The Hinokami Chronicles 2, Berantem Lawan Iblis!

- Demon Slayer: The Hinokami Chronicles 2 mengangkat cerita dari 3 arc terkini di anime Demon Slayer, termasuk Entertainment District Arc, Swordsmith Village Arc, dan Hashira Training Arc.
- Gameplay-nya mirip dengan Ultimate Ninja Storm-nya Naruto, dengan pertempuran antara karakter Demon Slayer yang tidak terlalu saklek. Visualisasi karakter dan jurusnya pun sangat cantik.
- Game ini solid secara gameplay, namun kesulitan memberikan value tambahan. Cocok dimainkan bagi fans Demon Slayer dan pemain baru yang suka mabar.
Hype Demon Slayer masih belum selesai, nih! Nggak peduli jika kamu sudah atau belum nonton film Demon Slayer: Infinity Castle, sekarang momen yang tepat buat main Demon Slayer: The Hinokami Chronicles 2.
Game ini menjadi pemanasan yang cocok untuk Infinity Castle, mengingat plot ceritanya yang mengangkat 3 arc terkini dari serial animenya. Memainkan game ini serasa terjun langsung ke dalam anime dan manga-nya!
Seperti apa gameplay dan kesan-kesan dari Demon Slayer: The Hinokami Chronicles 2? Simak selengkapnya dalam ulasan di bawah ini.
1. Sinopsis Demon Slayer: The Hinokami Chronicles 2

Seperti disebutkan di atas, Demon Slayer: The Hinokami Chronicles 2 mengangkat cerita dari 3 arc terkini di anime Demon Slayer.
Di Entertainment District Arc, Tanjiro Kamado dan teman-temannya menemani hashira Tengen Uzui untuk menyelidiki hilangnya para ninja yang menyelidiki sosok iblis di distrik hiburan.
Lalu di Swordsmith Village Arc, Tanjiro pergi ke desa penempa untuk memperbaiki pedangnya yang rusak kepada Hotaru Haganezuka. Namun, para iblis datang menyerang desa itu.
Terakhir, Hashira Training Arc memperlihatkan latihan Tanjiro untuk menghadapi Muzan, serta usahanya untuk mengenal para hashira dan pemburu iblis terkuat.
Di samping 3 arc tersebut, kamu juga dapat menjalani beberapa scene dan pertempuran penting dari arc sebelumnya lewat mode tersendiri.
2. Ultimate Ninja Storm versi Demon Slayer!

Jika kamu pernah bermain game Ultimate Ninja Storm-nya Naruto, gameplay Hinokami Chronicles 2 nggak jauh berbeda dengan game tersebut. Hal ini wajar mengingat kedua game memiliki developer yang sama.
Inti utama dari game ini adalah pertempuran antara karakter Demon Slayer. Ini adalah game fighting yang tidak terlalu saklek mengadopsi pakem game fighting pada umumnya.
Di medan pertempuran, kamu bisa bergerak bebas menghindari lawan. Evade dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Overall, game ini mudah dimainkan oleh pemula.
Serangan dibagi ke dalam dua tombol, dengan modifier untuk melancarkan jurus pamungkas. Kamu juga bisa melakukan swap karakter untuk mengganti gaya bertarung.
Di sisi visualisasi, Hinokami Chronicles 2 menampilkan karakter yang tampil ekspresif dan tidak kaku dalam cutscene. Visualisasi jurusnya pun sangat cantik.
Story Mode dibagi ke dalam beberapa chapter berisi beberapa stage. Terdapat beberapa mini game dan side quest yang bisa dijalani untuk mengumpulkan item koleksi.
Kekurangan dari game ini adalah kontennya yang terasa barebone. Apabila tidak demikian, game ini tidak mencoba lebih jauh untuk memasukkan ide original.
Jika mode utamanya merupakan recycle cerita Demon Slayer sejauh ini, apa insentif tambahan untuk memainkan game ini? Karena jika boleh jujur, mode free battle dan multiplayer kompetitif saja masih kurang untuk menjadi hook bagi gamer.
3. Kesimpulan

Demon Slayer: The Hinokami Chronicles 2 merupakan game yang solid secara gameplay, namun kesulitan untuk memberikan value tambahan yang membuatnya semakin worth it untuk dimainkan.
Memainkan langsung karakter Demon Slayer di pertarungan terseru mereka memang mengasyikkan. Namun saat semuanya selesai, Hinokami Chronicles 2 kekurangan hal-hal ekstra yang bisa membuat pemain tetap tinggal.
But still, jika kamu dan teman kamu adalah fans Demon Slayer dan senang mabar, atau jika kamu baru mulai mengenal Demon Slayer, maka game ini cocok banget buat dimainkan.
Demon Slayer: The Hinokami Chronicles 2 tersedia untuk platform PlayStation, Xbox, Nintendo, dan PC.