- Untuk pertama kalinya, semesta Jurnal Risa hadir dalam bentuk game, lengkap dengan karakter dan lokasi yang sudah akrab bagi penggemarnya.
- Berinteraksi langsung dengan sosok gaib yang masing-masing punya kehadiran, suara, dan tujuan.
- Setiap keputusan bisa jadi jalan keluar, atau justru akhir yang fatal.
- Jelajahi tempat-tempat menyeramkan yang dipenuhi rahasia, bahaya tersembunyi, dan jejak masa lalu.
- Horor yang berakar pada tradisi lokal dan cerita nyata yang diwariskan.
- Visual sinematik dan tata suara detail yang membangun atmosfer horor mencekam bagi pemain.
Jurnal Risa: Dark Destiny Resmi Dirilis Digital Happiness
Intinya sih...
- Jurnal Risa: Dark Destiny membawa tema takdir, keluarga, dan rasa takut turun-temurun. Pemain dihadapkan pada sosok gaib dengan tujuan dan karakter yang mempengaruhi cerita.
- Risa Saraswati menjadi inspirasi besar bagi tim DreadOut. Kolaborasi di Jurnal Risa: Dark Destiny adalah langkah penting bagi mereka, mengembangkan judul berdasarkan IP di luar karya mereka sendiri.
- Game ini hadir dalam bentuk game dengan karakter dan lokasi akrab bagi penggemar. Berinteraksi langsung dengan sosok gaib, setiap keputusan bisa jadi jalan keluar atau akhir yang fatal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)
Digital Happiness merilis Jurnal Risa: Dark Destiny di Steam. Sementara itu, versi konsol akan segera menyusul di waktu mendatang.
Game horor ini dikembangkan bersama penulis sekaligus kreator Jurnal Risa, Risa Saraswati, dan menjadi adaptasi interaktif pertama dari kisah populernya.
Jurnal Risa: Dark Destiny menggabungkan pengalaman menghadapi dunia supranatural dengan pilihan-pilihan pemain yang menegangkan.
1. Terinspirasi novel Risa Saraswati
Terinspirasi dari novel Sawarga Malapetaka, Jurnal Risa: Dark Destiny membawa tema tentang takdir, keluarga, dan rasa takut yang diwariskan turun-temurun.
Pemain akan berhadapan dengan sosok gaib yang muncul bukan hanya sebagai teror, tetapi juga sebagai entitas dengan tujuan dan karakter.
Setiap keputusan bisa melanjutkan cerita atau menutupnya dengan akhir yang cepat dan penuh konsekuensi.
2. Risa jadi sumber inspirasi bagi DreadOut
CEO Digital Happiness, Rachmad Imron, mengaku Risa Saraswati menjadi inspirasi besar bagi timnya, jauh sejak era DreadOut pertama.
“Lagu Bilur membentuk atmosfer DreadOut, lalu suaranya sebagai Lady in Red dan lagu Takut ikut menjadi bagian ikonik," kata Rachmad.
"Kolaborasi di Jurnal Risa: Dark Destiny adalah langkah penting bagi kami. Untuk pertama kalinya kami mengembangkan judul berdasarkan IP di luar karya kami sendiri. Ini sebuah kehormatan sekaligus tantangan," lanjutnya.
3. Fitur Jurnal Risa: Dark Destiny
Beberapa fitur utama Jurnal Risa: Dark Destiny adalah sebagai berikut.
