Impresi Singkat Star Resonance: Potensi Sebagai MMO Mobile Terbaik?

- Impresi Singkat kali ini akan membahas Blue Protocol Star Resonance.
- BPSR, dibandingkan dengan versi orisinil, terasa lebih optimal, bahkan RX 570 bisa lancar menjalankan game ini!
- Perbedaan sistem combat dan fitur ala mobile membuat Star Resonance hadir sebagai alternatif unik Blue Protocol.
Mari kita jujur saja, saat ini genre MMORPG terus melemah. Di satu sisi, tidak ada pengembang yang berani mengambil resiko untuk menghadirkan sebuah gebrakan di dunia MMO, dan di sisi lain, pasar MMORPG saat ini dipenuhi dengan game mobile yang terkesan murahan, sebuah copy-paste dari produk-produk sebelumnya.
Untungnya, akhir-akhir ini kita mulai melihat sebuah alternatif menarik yang menjanjikan sebuah potensi yang besar, salah satunya datang dari Final Fantasy XIV Mobile yang menjanjikan gameplay yang cukup identik namun dengan kontrol yang diakomodasikan untuk pemain mobile.
Dan baru-baru ini, Star Resonance sudah dirilis di Tiongkok sana, dengan server Global yang baru mendapatkan gilirannya melalui CBT yang tengah berlangsung. Seperti apa sih MMORPG yang dikembangkan oleh Tencent ini, dan apakah versi ini lebih baik dari besutan Bandai Namco sendiri?
Selamat datang kembali di rubrik Impresi Singkat, kali ini penulis berkesempatan untuk mencoba CBT dari Blue Protocol Star Resonance versi Global. Dikarenakan keterbatasan tertentu, ulasan ini akan melewati cukup banyak detail yang ada.
Optimisasi? Oke!

Terlepas dari dunianya yang terlihat identik, ternyata Star Resonance adalah game yang berbeda! Tentunya, ini terjadi karena BPSR awalnya merupakan sebuah spin-off tersendiri yang telah disetujui oleh Bandai Namco. Namun, karena versi orisinilnya sudah mati, Tencent hadir sebagai pengganti bagi begitu banyak gamer.
Perbedaan terbesar yang bisa dirasakan adalah performanya yang jauh lebih smooth. Tentunya, ini bisa terjadi karena berbagai macam faktor. Contohnya, BPSR mengadopsi engine Unity yang terkesan lebih ringan dibandingkan dengan Unreal Engine 4. Kedua, game ini dioptimisasi untuk mobile, secara otomatis game ini harus bisa seringan mungkin.
Namun, hasilnya terasa cukup mengejutkan; di preset Medium, penulis bisa secara konsisten mendapatkan 60FPS, berbeda dengan lowest di BP orisinil yang begitu sulit untuk mendapatkan 40FPS secara stabil. Secara visual, BPSR pun terlihat menawan terlepas dari beberapa downgrade yang nyatanya tidak begitu penting.
Sebagai referensi, berikut merupakan spesifikasi PC yang penulis gunakan:
AMD Ryzen 5 5500
AMD Radeon RX570 (4GB)
32GB DDR4 RAM
Game ditaruh di SSD
Combat Berbeda!

Combat merupakan faktor lain yang mendapatkan perubahan secara signifikan. Berbeda dengan versi orisinil, Star Resonance membawakan alur pertarungan yang lebih cepat dan snappy. Hal ini tentu membuat game terasa lebih seru, terlebih jika kamu sering memainkan game seperti Genshin, WuWa, ToF, dan lain sebagainya.
Hal menarik lainnya datang dari skill tree yang ditawarkan. Hal ini membawakan pengalaman character building yang berbeda dibanding dengan kakaknya, membuka ruang untuk lebih banyak variasi build. Sayangnya, seperti halnya MMO pada umumnya, semua berujung pada satu atau dua meta yang sama.
Sistem pertarungan pun juga dirombak. Sekarang, mob yang lebih besar terasa lebih menantang, mereka mampu memberikan efek knockback untuk serangan yang lebih kuat, dan ada gimmick berupa attack marker yang harus kamu hindari. Hal ini membuat Star Resonance lebih mendorong tema strategi dibanding versi Bandai Namco yang tidak lebih dari sekedar whack-a-mole.
Yang Namanya Mobile, Pasti Ada Auto!

Suka atau tidak suka, sistem auto datang sebagai sebuah fitur pembantu untuk para pemain yang cukup sibuk. Sistem auto di sini terkesan cukup standar; saat diaktifkan, karaktermu akan secara otomatis bergerak menuju target terdekat dan mulai menyerang menggunakan seluruh skill yang kamu daftarkan di hotkey.
Selebihnya, kamu masih harus menggerakkan karakter secara manual, termasuk untuk dodge. Dan jika kamu bermain sebagai class Support, sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan auto terlebih selama raid. Party-mu akan secara otomatis terkena wipe karena rotasimu berantakan.
Terus, bagaimana dengan auto-pathing? Jelas ada, namun sistem ini terkesan kurang konsisten. Di versi PC saat ini, kamu bisa menahan tombol V saat menunggangi mount imagine untuk bergerak menuju quest selanjutnya, atau menavigasi menuju item yang ingin kamu farm, namun terkadang auto-path tidak mau berjalan karena ada rintangan tertentu. Terkadang, karaktermu juga bisa tersangkut.
Server "Global", Bikin Ribet!

Satu alasan utama kenapa penulis tidak bisa mengulas Star Resonance secara lebih detail melalui Impresi Singkat datang dari server yang ada. Saat ini, versi "Global" yang ada hanya difokuskan untuk pangsa pasar Barat saja, dengan sistem region lock yang juga diberlakukan.
Alhasil, untuk bisa memainkan game ini, penulis harus menggunakan VPN untuk bisa mengakses game. VPN andalan penulis Proton VPN seringkali terputus, membuat MMO yang seharusnya terasa seru untuk dimainkan malah menjadi momen troubleshooting panjang.
VPN alternatif pun dicoba, namun hasilnya malah ping yang lebih tinggi, membuat pengalaman bermain terasa lebih buruk. Sayangnya, hingga saat ini belum ada pengumuman untuk server Asia Tenggara. Ini terkesan seperti Tencent melupakan eksistensi SEA yang mendominasi sebagai gamer mobile, padahal, Tencent memiliki perusahaan anak yang mengurus publikasi game yaitu Level Infinite.
Worth It, Kah?

Terlepas dari keterbatasan yang ada, penulis yakin bahwa Blue Protocol Star Resonance merupakan sebuah MMO mobile yang memiliki potensi. Secara gameplay, BPSR memiliki daya tarik yang lebih menarik ketimbang game seperti Ragnarok Mobile, baik secara gameplay maupun grafis.
Kabarnya, akan ada publisher yang akan merilis BPSR untuk wilayah Asia Tenggara, namun hingga saat ini belum ada kabar apa-apa dari sang perusahaan yang bersangkutan. Padahal, Jepang saja sudah mengumumkan server mereka sendiri melalui akun Twitter @BPSR_JP.
Semoga saja, di akhir tahun ini kita bisa menyaksikan hadirnya Blue Protocol Star Resonance untuk SEA.