Hasil Penjualan DLC Game 1998: The Toll Keeper Story Didonasikan ke Indonesian Women in Games

- GameChanger Studio mendukung perempuan di industri game Indonesia dengan menyalurkan 20% pendapatan dari penjualan DLC Artbook game 1998: The Toll Keeper Story ke IWIG.
- Data BRIN tahun 2024 menunjukkan 32% perempuan pengembang game di Indonesia belum memiliki pengalaman, menegaskan pentingnya program pengembangan kapasitas.
- Riris Marpaung dan Musthika Dwitiya Laksmiwati dari IWIG menyambut baik dukungan tersebut dan berharap dapat mendorong lebih banyak perempuan pengembang game Indonesia.
Lebih dari satu bulan setelah perilisan game 1998: The Toll Keeper Story pada 28 Oktober 2025, GameChanger Studio merealisasikan komitmennya untuk mendukung perempuan di industri game Indonesia.
Melalui penjualan DLC Artbook game tersebut pada bulan pertama, pengembang menyalurkan 20 persen dari total pendapatan kepada komunitas Indonesian Women in Games (IWIG).
Total donasi yang diberikan mencapai Rp5.199.800 (lima juta seratus sembilan puluh sembilan ribu delapan ratus rupiah).
Dana ini diharapkan dapat dimanfaatkan IWIG untuk mendukung operasional organisasi serta menjalankan berbagai program pengembangan keterampilan dan keilmuan bagi perempuan yang berkecimpung di industri game nasional.

Langkah ini dinilai relevan dengan kondisi industri saat ini. Berdasarkan survei Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN tahun 2024, tercatat bahwa 32 persen perempuan pengembang game di Indonesia belum memiliki pengalaman sebelumnya di bidang pengembangan game.
Data tersebut menegaskan pentingnya program pengembangan kapasitas yang selaras dengan kebutuhan dunia kerja agar perempuan dapat berkontribusi secara optimal di sektor ini.

Riris Marpaung, game director 1998: The Toll Keeper Story sekaligus Chairwoman IWIG periode 2023–2025, menyampaikan bahwa IWIG masih membutuhkan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak agar dapat menjadi ruang yang aman, inklusif, dan dinamis bagi para anggotanya.
Ia berharap kolaborasi ini dapat mendorong lebih banyak perempuan pengembang game Indonesia untuk menghadirkan karya yang tidak hanya inovatif, tetapi juga sarat nilai kemanusiaan, bertepatan dengan momentum peringatan Hari Ibu.
Sementara itu, Musthika Dwitiya Laksmiwati, Chairwoman IWIG periode 2025–2028 yang juga menjabat sebagai COO Ikan Asin Production, menyampaikan apresiasinya atas dukungan tersebut.
Ia menegaskan komitmen IWIG ke depan untuk semakin dikenal luas dan mampu memberdayakan perempuan, baik profesional maupun pemula, dalam membangun ekosistem game Indonesia secara berkelanjutan.

















