Menkomdigi Hadir di Indonesian Women in Game, Ikut Dukung Developer Perempuan

- Menkomdigi Meutya Hafid hadir di acara Beauty PlayConnect IWIG di Bandung
- Meutya menyampaikan bahwa hanya 21% developer game di Indonesia adalah perempuan
- IWIG mendorong terciptanya ekosistem industri game yang inklusif dan ramah bagi perempuan
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dan Walikota Bandung M. Farhan hadir di acara Indonesian Women in Game Beauty PlayConnect.
Berlangsung di kantor Agate di Summarecon Bandung, acara ini turut dihadiri oleh Direktur Gim Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Luat Sihombing, Presiden Asosiasi Game Indonesia (AGI) Shafiq Husein, CEO Agate International Shieny Aprilia, Ketua Pelaksana IWIG Beauty PlayConnect dan CEO Agate Academy Restya Winda Astari, serta Ketua Indonesian Women in Game (IWIG) dan CEO GameChanger Studio Riris Marpaung.
Indonesian Women in Game merupakan komunitas yang mendukung pengembangan developer game perempuan asal Indonesia. IWIG mendorong terciptanya ekosistem industri game yang inklusif dan ramah bagi perempuan.
Pada acara Beauty PlayConnect ini, terdapat sesi talkshow bersama developer perempuan, workshop dan sharing session bersama para expert di industri game, serta showcase game-game Indonesia yang melibatkan developer perempuan di dalamnya.
1. Developer game perempuan di Indonesia masih 21%

Menkomdigi Meutya Hafid hadir atas undangan dari IWIG untuk menghadiri acara Beauty PlayConnect di kota Bandung, dan menuampaikan keynote speech berjudul "We Are Not Side Characters."
"Pada prinsipnya tentu kita hadir mendukung perempuan-perempuan yang ada di industri game, yang dikenal male-oriented," ujar Meutya kepada awak media.
Dalam keynote speech-nya, Meutya menyampaikan bahwa meskipun 49% gamer di Indonesia adalah perempuan, baru ada 21% deveoper game di Indonesia yang merupakan perempuan.
Namun, angka ini masih positif jika melihat kondisi inklusivitas perempuan di sektor industri lain, termasuk industri game di luar negeri.
"Dari sektor-sektor lain perempuan mungkin di bawah 21%. Bahkan tadi mbak Shieny juga menyampaikan bahwa benchmark negara-negara lain angka 21% ini cukup tinggi," papar Meutya.
"Artinya kita punya potensi untuk semakin memberi afirmasi juga kepada perempuan-perempuan yang bergerak di bidang ini untuk tumbuh menjadi leader," sambungnya.
2. Dukungan pemerintah penting untuk membantu developer perempuan

Ketua Indonesian Women in Game (IWIG) dan CEO GameChanger Studio Riris Marpaung mengapresiasi kehadiran Menkominfo Meutya Hafid di acara ketiga Indonesian Women in Game ini.
"Tidak hanya mampir, tapi Ibu Menteri juga punya perhatian yang besar kepada perempuan yang masih bisa disebut minoritas di dalam pengembang game di Indonesia," ungkap Riris secara eksklusif kepada GGWP.
Dimulai sejak tahun 2023, IWIG bertujuan untuk mempromosikan peran perempuan sebagai pengembang game di Indonesia, yang persentasenya masih sangat kecil dibandingkan developer laki-laki.
"Ini sebabnya butuh banyak dukungan tidak hanya dari komunitas tapi juga dari pemerintah, asosiasi, dan dari media tentunya," sambungnya.