Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

4 Grup Hacker Ini Disebut Menyerang Ubisoft di Saat Bersamaan

4 grup hacker dilaporkan menyerang Ubisoft di waktu yang berdekatan. (Dexerto)
4 grup hacker dilaporkan menyerang Ubisoft di waktu yang berdekatan. (Dexerto)
Intinya sih...
  • Kasus dimulai dari grup hacker A yang memberikan hadiah in game currency senilai USD 340 triliun kepada gamer Rainbow Six Siege X dan mengendalikan layanan game tersebut.
  • Grup hacker B berhasil mencuri source code untuk berbagai game Ubisoft dari tahun 1990-an sampai saat ini, serta data SDK dan sistem layanan multiplayer.
  • Grup hacker C mengaku berhasil meng-hack server Ubisoft dan menuntut sejumlah uang atau akan membocorkan data pengguna ke publik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Libur Natal 2025 menjadi hari buruk bagi Ubisoft, dimana mereka menjadi korban hacking oleh 4 grup hacker berbeda di waktu bersamaan.

Keempat grup hacker tersebut dilaporkan tidak hanya mencuri data dan source code sensitif Ubisoft, namun juga mengacak-acak layanan game Rainbow Six Siege X.

Dikutip dari Insider Gaming, sumber dalam Ubisoft menyebut kasus hacking ini memang benar, namun skalanya dibesar-besarkan oleh oknum yang ingin mencari perhatian.

Sementara itu, beberapa analis cybersecurity berhasil mendapatkan kronologi seputar kasus hacking yang menimpa Ubisoft. Berikut adalah runutannya, yang dibagi berdasarkan grup hacker yang bertanggung jawab.

1. Grup A: Mengendalikan layanan Rainbow Six Siege X

Grup A berhasil masuk ke server Rainbow Six Siege X dan memberikan player uang gratis. (PCGamesN)
Grup A berhasil masuk ke server Rainbow Six Siege X dan memberikan player uang gratis. (PCGamesN)

Kasus ini dimulai dari grup hacker A, yang berhasil memanfaatkan celah dalam sistem game Rainbow Six Siege X. Hal ini memungkinkan mereka mendapatkan sebagian kontrol terhadap game tersebut.

Grup A dapat memberikan ban kepada player, memodifikasi inventori player, dan memberikan player hadiah. Namun mereka dilaporkan tidak bisa mengambil data pribadi player.

Grup A kemudian memberikan gamer Rainbow Six Siege X hadiah in game currency dengan total nilai mencapai USD 340 triliun! Player juga diberikan akses penuh terhadap skin game, termasuk skin developer.

Ubisoft dilaporkan akan melakukan rollback server Rainbow Six Siege X untuk me-reset kondisi game seperti semula.

2. Grup B: Mencuri source code Ubisoft

Grup B mendapatkan akses ke source code game Ubisoft. (Interface in Game)
Grup B mendapatkan akses ke source code game Ubisoft. (Interface in Game)

Kemudian di waktu yang relatif berdekatan, grup hacker B yang tidak ada hubungannya dengan grup A, berhasil mendapatkan akses ke server internal Ubisoft.

Mereka mengeksploitasi celah keamanan di sistem MongoDB yang digunakan oleh Ubisoft, untuk mendapatkan berbagai data sensitif.

Data ini berisi source code untuk berbagai game Ubisoft dari tahun 1990-an sampai saat ini. Mereka juga mendapatkan data SDK, sistem layanan multiplayer, dan lain-lain.

Beberapa analis memastikan dari berbagai sumber, bahwa kasus hacking dari grup B ini cukup benar adanya.

3. Grup C: Menuntut uang tebusan dari Ubisoft

Grup C menuntut uang tebusan dari Ubisoft. (Space4Games)
Grup C menuntut uang tebusan dari Ubisoft. (Space4Games)

Selain grup B, grup hacker C juga mengaku berhasil meng-hack server Ubisoft dan mendapatkan data pengguna mereka.

Tidak diketahui apakah grup C berhubungan dengan grup B, tetapi grup C ini disebut merupakan kelompok yang cukup terkenal di komunitas hacker. Mereka memiliki komunitas aktif di Telegram.

Grup C menuntut sejumlah uang tebusan kepada Ubisoft, atau data pengguna tersebut akan dibocorkan ke publik.

Meski demikian, beberapa analis meragukan keabsahan tuntutan ini.

4. Grup D: Menuduh grup hacker lain

Grup D menuduh grup B berbohong soal klaim hacking mereka. (CNET)
Grup D menuduh grup B berbohong soal klaim hacking mereka. (CNET)

Grup hacker D kemudian muncul untuk mempertanyakan kebenaran dari kasus hacking yang telah terjadi. Mereka tidak melakukan hacking kepada Ubisoft, namun menemukan beberapa kejanggalan.

Grup D menyebut grup B berbohong karena mereka menduga grup B sudah punya akses ke server Ubisoft dalam waktu yang cukup lama.

Grup D menilai grup B menggunakan momentum dari kasus grup A, dan menyamar sebagai grup A untuk menutupi jejak hacking mereka. Baik grup D dan grup A menyesalkan tuduhan ini.

Kira-kira, menurut kamu mana grup hacker yang benar-benar melakukan hacking kepada Ubisoft?

FAQ

Watch Dogs (Metro Weekly)
Watch Dogs (Metro Weekly)
  • Apa yang terjadi pada Ubisoft?
    Ubisoft menjadi korban serangan hacking oleh empat grup hacker berbeda secara bersamaan. Mereka tidak hanya mencuri data dan source code sensitif, tetapi juga mengacaukan layanan game Rainbow Six Siege X.
  • Apa yang dilakukan oleh grup hacker A terhadap game Rainbow Six Siege X?
    Grup A memanfaatkan celah sistem untuk mengontrol sebagian fitur game. Mereka bisa memberikan ban kepada player, memodifikasi inventori, serta memberikan hadiah berupa in-game currency senilai USD 340 triliun dan akses penuh ke semua skin, termasuk skin developer.
  • Bagaimana serangan grup hacker B berbeda dari grup A?
    Grup B berhasil menembus server internal Ubisoft melalui celah keamanan MongoDB. Mereka mencuri data sensitif berupa source code game Ubisoft sejak tahun 1990-an, SDK, serta sistem layanan multiplayer.
  • Apa yang diklaim oleh grup hacker C?
    Grup C mengaku berhasil mencuri data pengguna Ubisoft dan menuntut uang tebusan. Jika tidak dipenuhi, mereka mengancam akan membocorkan data tersebut ke publik. Namun, beberapa analis meragukan keabsahan klaim ini.
  • Mengapa grup hacker D meragukan kebenaran kasus ini?
    Grup D tidak melakukan hacking, tetapi menuduh grup B berbohong. Mereka menduga grup B sudah lama memiliki akses ke server Ubisoft dan hanya memanfaatkan momentum serangan grup A untuk menutupi jejak mereka.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us

Latest in Gaming

See More

4 Grup Hacker Ini Disebut Menyerang Ubisoft di Saat Bersamaan

29 Des 2025, 12:00 WIBGaming