Impresi Singkat Project NET, GFL Versi Krisis Identitas?!

- Project NET merupakan spinoff shooter dari GFL yang dikembangkan oleh Hecate Games.
- Game ini hadir dengan dua mode, PvE dan PvP, namun keduanya terasa kurang matang dan tidak menantang.
- Project NET gagal membawa sesuatu yang spesial, membuatnya sulit direkomendasikan.
Bagi penulis, Girls' Frontline atau yang kerap disingkat sebagai GFL merupakan sebuah IP yang mengedepankan strategi, digabungkan dengan pemikiran kritis dalam mengkombinasikan komposisi tim untuk menyelesaikan misi tertentu.
Franchise gacha satu ini juga hadir dalam format game berbayar melalui Reverse Collapse: Code Name Bakery yang mendorong elemen Strategy RPG atau SRPG dengan lebih detail dibanding GFL2 sekalipun.
Dan penulis pun jelas kaget saat mendengar bahwa GFL juga ternyata memiliki entri spinoff yang awalnya dikembangkan oleh para penggemar sejatinya. Entri inipun dinamakan sebagai Project NET yang akhirnya pun direstui oleh MICA TEAM.
Lantas, seperti apa sih pengalaman memainkan game yang membawakan elemen extraction shooter serta MOBA dalam sebuah paket ringan ini? Well, jawabannya kurang dari ideal!
Welcome back, kali ini Impresi Singkat akan mengulas secara pendek mengenai Project NET yang saat ini berada dalam fase beta test. Para gamer pun bisa mengakses game ini hanya dengan mengunduh game tersebut melalui Play Store. Dan tentu saja, penulis tidak mau melewatkan kesempatan ini, so let's get started right away!
Baru Mulai Sudah Red Flag!

Tidak sedikit dari para gamer yang mengharapkan MICA TEAM untuk mengembangkan sebuah entri shooter. Beberapa kawan penulis juga merasa cukup kecewa dengan GFL2 karena mereka lebih menyukai Snowbreak yang lebih memfokuskan gameplay pada third-person shooter. Mungkin saja, Project NET merupakan sebuah jawaban dari permintaan para gamer tersebut.
Dan sayangnya, Project NET sebagai sebuah game terasa begitu mediocre. Ada banyak hal-hal aneh yang penulis temukan saat memainkan game ini, terlebih jika dibandingkan dengan game mobile lainnya seperti Snowbreak. So, where do I begin?
Pertama, mari kita bicarakan mengenai pergerakan karakter. Di sini, opsimu tidak banyak, pemain bisa melakukan gerakan standar melalui analog virtual, menembak yang secara default memiliki sistem auto-lock yang instan, dodge dengan sistem cooldown, hingga ultimate. Ya, hanya itu saja. Tidak ada crouch ataupun cover. Bahkan, gunplay pada game ini pun terasa biasa saja.
Hal ini membuat Project NET terasa seperti sebuah game shooter generik dibandingkan dengan GFL yang mengedepankan strategi dan taktik. And it gets worse.
Dua Mode yang Membosankan.

Project NET saat ini hadir dengan dua mode; PvE melalui extraction shooter, dan PvP melalui hero shooter / MOBA. Dari kedua mode ini, tidak ada satupun yang terasa matang, dari eksekusi tembakan yang terasa kasar, hingga obyektif permainan yang terasa tidak spesial sama sekali, ada banyak hal yang perlu diperbaiki.
Mode PvE mengajak kamu bersama dengan dua pemain lainnya untuk bertahan dalam waktu yang ditentukan. Dan dalam waktu yang ditentukan, obyektifmu sederhana; cari crate sebanyak mungkin, buka crate, dan kumpulkan poin yang didapat. Poin tersebut bisa kamu gunakan untuk membeli buff pasif hingga aktif.
Sayangnya, sistem aneh ini justru membuat mode PvE tidak terasa seperti extraction shooter.
Malah, mode ini tidak lebih dari sebuah ajang speedrun, adu cepat membuka seluruh crate yang tampil di peta untuk mendapatkan buff terbaik. Tentu, akan ada rintangan seperti mob yang harus kamu kalahkan, namun hal ini tidak terasa menantang sama sekali. Mengganggu, tentu, sulit, tidak juga.
Setelah waktu tersebut berakhir, kamu akan dibawakan ke dalam zona khusus, dimana kamu akan melawan boss dengan nyawa yang tebal. Hal ini seharusnya bisa menjadi highlight dimana para boss tersebut akan sulit untuk dikalahkan. Well, bad news, bos yang kamu lawan tidak lebih dari sekedar bullet sponge dengan pola serangan yang diulang-ulang terus.

Lantas, bagaimana dengan mode PvP yang terasa seperti MOBA? Jika kamu mengharapkan gameplay yang intens ala Deadlock, sebuah shooter MOBA unik dari Valve, maka bersiaplah kecewa.
Dengan gerakan dan gunfight yang terasa begitu kaku, kamu akan merasa bosan dengan cepat. Malahan, dalam beberapa match yang penulis coba, mode ini terasa begitu lamban tanpa ada progress yang berarti.
Project NET mencoba untuk membuat mode ini singkat dengan satu turret dan satu core. Sayangnya, sistem yang digunakan pun tidak mengubah apapun, terlebih dengan para minion yang tidak begitu berguna.
Banyak Game Shooter Anime Lainnya, Bosku!

Sulit rasanya untuk merekomendasikan game ini. Di satu sisi, para penggemar GFL akhirnya bisa mendapatkan sebuah spinoff dengan genre shooter. Namun, di sisi lain, Project NET tidak membawakan sesuatu yang spesial, bahkan IP GFL ini terasa tidak lebih sebagai "pinjam aset" saja.
Jika kalian mencari game shooter ala anime, ada beberapa alternatif lainnya yang bisa kalian coba, contohnya Snowbreak Containment Zone yang membawakan PvE shooter dengan fanservice, atau Strinova yang membawakan PvP ala VALORANT namun dengan mekanika uniknya tersendiri.