10 Game Fighting Terbaik Sepanjang Masa di Konsol PlayStation

Jika kita berbicara perihal game fighting PS1 legendaris PlayStation, sulit sekali untuk tidak menyebut Tekken 3. Dirilis tahun 1998 di konsol PlayStation pertama, game ini benar-benar meledak di pasaran. Penjualannya sendiri tembus lebih dari 8 juta kopi! Bukan cuma sukses di angka, tapi Tekken 3 juga mendefinisikan ulang genre fighting 3D di zamannya.

Fitur sidestep yang dikenalkan di game ini membuat pertarungan jadi terasa lebih hidup. Jadi kita tidak cuma asal pukul dan tendang, tapi juga ada elemen pergerakan lateral yang membuat duel terasa seperti pertandingan nyata.

Karakter-karakter seperti Jin Kazama, Ling Xiaoyu, dan Hwoarang langsung jadi favorit para pemain. Masing-masing punya gaya bertarung unik dan cerita latar yang bikin penasaran. Selain gameplay, Tekken 3 juga punya grafis yang sangat rapi untuk ukuran PS1. Animasi karakter sangat responsif, dan setiap jurus yang dieksekusi terasa memuaskan. Tak heran jika game ini sering jadi langganan di turnamen lokal dan rental-rental tahun 2000-an.

Setelah eksplorasi yang cukup beragam di Tekken 4, seri kelima ini jadi jawaban Namco untuk para fans yang kangen dengan gaya klasik Tekken. Tekken 5 di PS2 (2005) berhasil membawa kembali tempo pertarungan yang cepat, combo padat, dan kontrol yang terasa pas di tangan. Salah satu fitur yang membuat Tekken 5 begitu menarik adalah kustomisasi karakter—untuk pertama kalinya, kamu bisa mengubah tampilan petarung kesayangan kamu. Kamu bisa memakaikan jaket motor pada Hwoarang atau bikin Yoshimitsu makin terlihat absurd!

Selain itu, mode ceritanya juga dibuat lebih sinematik, di mana kita diberi gambaran konflik antar karakter dengan gaya visual khas era PS2. Ada juga mode latihan yang sangat membantu pemain baru maupun veteran untuk mengasah teknik combo mereka. Grafisnya? Untuk seukuran PS2, Tekken 5 termasuk salah satu yang terbaik—pencahayaan arena, animasi jurus, bahkan ekspresi wajah karakternya terasa nyata.

Untuk para gamer Indonesia, Street Fighter Alpha 3 di PS1 (1999) bisa dibilang sebagai salah satu game pertarungan paling rame di rental-rental zaman dulu. Dengan roster karakter yang luas—ada Ryu, Ken, Chun-Li, sampai karakter baru seperti Karin—game ini benar-benar penuh variasi. Hal unik dari gamenya adalah sistem "Ism", yang memungkinkan kamu memilih gaya bertarung, A-ism (balance), X-ism (power), dan V-ism (custom combo).

Meskipun asalnya dari arcade, versi PS1 ini termasuk salah satu port terbaik. Visual tetap tajam, gerakan responsif, dan tentunya… soundtrack-nya bikin nostalgia berat! Bahkan, sekarang pun masih ada banyak orang yang memainkannya untuk dijadikan ajang uji skill.

Seandainya kamu pernah memimpikan pertarungan antara Spider-Man lawan Ryu atau Wolverine vs Mega Man, Marvel vs. Capcom berhasil mewujudkan hal tersebut. Game ini jadi crossover paling seru dan ikonik di era PS1, dengan gameplay 2v2 yang cepat, dan super heboh.

Kombinasi karakter Marvel dan Capcom ini bukan hanya fan-service belaka, tapi juga gamenya sendiri memang seru saat dimainkan. Ditambah dengan animasi sprite 2D yang cantik dan musik yang memompa adrenalin, game ini benar-benar paket lengkap untuk para fans komik dan game fighting.

Seri Mortal Kombat dikenal karena kebrutalannya, dan Mortal Kombat 4 (PS1, 1998) membawa itu semua ke dunia 3D dengan grafis poligon. Walau perubahannya sangat drastis, yang tadinya berbentuk sprite ke model 3D, game ini tetap mempertahankan identitas brutalnya—termasuk Fatality yang ternyata dibuat makin sadis lagi.

Gameplay-nya relatif mudah dikuasai dibanding beberapa game fighting lain di era itu, sehingga dianggap MK4 cukup ramah untuk pemain baru. Dan jangan lupakan mode ceritanya yang, meskipun sederhana, namun cukup memuaskan untuk standar game fighting pada masanya.

Salah satu game fighting PS1 paling unik adalah Bloody Roar 2, di mana kamu bisa berubah jadi hewan buas saat bertarung. Mau jadi serigala, kelinci, kelelawar, bahkan bunglon? Bisa semua!

Transformasi ini tidak hanya untuk gimmick—tiap bentuk hewan punya jurus dan kecepatan berbeda, jadi kamu harus pintar-pintar dalam mengatur strategi. Karakter seperti Yugo (serigala) dan Bakuryu (mole ninja) langsung jadi ikon di mata gamer. Desain karakternya keren dan memorable, apalagi gameplay-nya juga mudah untuk dipelajari.

Seandainya kamu bosan dengan game fighting tangan kosong, SoulCalibur II adalah jawaban paling memuaskan. Dirilis di PS2 pada tahun 2003, game ini menawarkan pertarungan berbasis senjata dengan sistem 3D yang smooth.

Setiap karakter punya variasi senjata dan gaya bertarung berbeda, ada yang memakai pedang panjang milik Mitsurugi hingga ring blade milik Ivy. Dan yang paling bikin heboh di versi PS2 adalah keberadaan Heihachi Mishima dari seri Tekken yang muncul sebagai guest character eksklusif!

Secara visual, SoulCalibur II adalah salah satu game fighting paling cantik di era PS2. Animasi gerakan pedangnya halus, arena pertarungan terasa hidup, dan detail karakternya memanjakan mata. Kemudian ada juga mode Weapon Master, campuran fighting dan RPG, di mana kamu bisa menjalani cerita sambil mengumpulkan senjata baru.

Def Jam: Fight for NY merupakan gabungan budaya hip-hop dengan pertarungan jalanan yang sangat ikonik. Di PS2 (2004), game ini jadi favorit banyak orang karena keunikan dan presentasinya yang berbeda dari game fighting pada umumnya.

Kamu bisa bertarung sebagai (atau melawan) rapper-rapper ternama seperti Snoop Dogg, Method Man, Ludacris, dan banyak lagi. Gaya bertarungnya juga bervariasi, ada kickboxing, wrestling, street fighting, hingga submission grappling. Yang bikin makin seru adalah arenanya. Kamu bisa melempar lawan ke dinding, membanting mereka ke meja, atau bahkan dipukuli oleh penonton! Selain itu, cerita dalam game ini juga tak kalah menarik untuk diikuti.

Game ini adalah impian para fans anime yang jadi kenyataan. Dirilis di PS2 tahun 2007, Budokai Tenkaichi 3 menghadirkan lebih dari 150 karakter dari seluruh jagat Dragon Ball—termasuk karakter dari Dragon Ball GT dan movie!

Pertarungan berlangsung di arena 3D terbuka, lengkap dengan fitur terbang, teleportasi, dan serangan energi jarak jauh. Kamu bisa bertarung di langit, menghancurkan gunung, atau menembakkan Kamehameha dari kejauhan, feel-nya benar-benar dibuat semirip mungkin dengan versi anime-nya.

Terakhir, kita lompat ke era modern lewat Ultimate Ninja Storm 4 di PS4 (2016)—game yang benar-benar terasa seperti anime yang bisa dimainkan. Game ini mengikuti jalan cerita Naruto Shippuden bahkan hingga Boruto, dan visualnya sangat mirip dengan anime-nya.

Gameplay-nya menggunakan arena 3D dengan pertarungan tim (3 vs 3), termasuk fitur wall-running dan pergantian karakter di tengah pertarungan. Respons kontrol dan visual efek jurusnya membuat setiap pertarungan terasa spektakuler. Game ini juga punya roster karakter yang sangat lengkap, termasuk tambahan dari DLC Road to Boruto.

1. Apa game fighting terbaik di PS1 yang paling ikonik?
   Tekken 3 adalah game fighting PS1 paling ikonik berkat gameplay 3D dan karakter legendarisnya seperti Jin Kazama dan Hwoarang.

2. Apakah game fighting klasik PlayStation masih bisa dimainkan di Android atau PC?
   Ya, banyak game fighting lawas seperti Bloody Roar 2 atau Street Fighter Alpha 3 bisa dimainkan lewat emulator seperti ePSXe atau PCSX2.

3. Apa keunikan game Def Jam: Fight for NY dibandingkan game fighting lainnya?
   Game ini menggabungkan elemen hip-hop, petarung selebriti, dan pertarungan jalanan dengan arena interaktif.

4. Kenapa Dragon Ball Z: Budokai Tenkaichi 3 dianggap legendaris?
   Karena menghadirkan lebih dari 150 karakter, arena 3D, dan pertarungan skala besar yang mirip dengan animenya.

5. Apa perbedaan utama antara game fighting 2D dan 3D di konsol PlayStation?
   Game 2D seperti Street Fighter fokus pada kecepatan dan presisi, sementara game 3D seperti Tekken menawarkan gerakan bebasnya dan positioning.

Sepuluh game fighting PlayStation di atas berhasil membentuk fondasi dan evolusi genre fighting. Yang pasti, game-game ini bukan hanya layak dimainkan kembali, tapi juga dikenang sebagai bagian penting dari sejarah video game, khususnya di Indonesia, di mana banyak dari kita mengenal sejumlah judul tersebut lewat rental, atau emulator.