Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

ZETA Division, MSC 2025, dan Bagaimana Scene MLBB Jepang Tumbuh

Ten fokus pada gameplay saat bertanding di MSC 2025. (Dok. Esports World Cup)
Ten fokus pada gameplay saat bertanding di MSC 2025. (Dok. Esports World Cup)
Intinya sih...
  • Persiapan ZETA Division matang untuk MSC 2025
  • Strategi dan hero pool menjadi kelemahan ZETA Division
  • ZETA Division membuktikan Jepang pantas bertarung di turnamen global

ZETA Division, satu-satunya wakil Jepang di MSC 2025, gugur pada hari ketiga di fase wildcard.

Meskipun perjalanan mereka berakhir antiklimaks, pencapaian ini tetap penting mengingat partisipasi terakhir Jepang di turnamen internasional MLBB ada di M2 tahun 2020.

Kini kembali bertanding di slot wildcard, Jepang hadir dengan perwakilannya yaitu ZETA Division, yang meskipun berusia muda namun punya kemampuan menjanjikan.

Mereka mampu bertahan selama 3 hari di wildcard MSC 2025, dengan mengoleksi 1 kemenangan dan 2 kekalahan.

Eksklusif di Indonesia, simak wawancara bersama seluruh member tim ZETA Division serta coach mereka, Tink, seputar pengalaman mereka di MSC dan juga perkembangan scene MLBB di Jepang.

1. Persiapan dari Jepang sudah matang

Psuke memberi salam pada kameramen MSC. (Dok. Esports World Cup)
Psuke memberi salam pada kameramen MSC. (Dok. Esports World Cup)

Bagaimana perasaan kalian menjalani turnamen MLBB internasional pertama kalian?

Ten: Tanoshii! (Seru!)

Muiminet: Aku senang di sini, ada banyak kesempatan baru dan berinteraksi dengan banyak orang dari seluruh dunia. Semua orang sangat baik dan lembut.

Seperti apa persiapan yang kalian jalani untuk menghadapi MSC?

Tink: Kami sudah melakukan persiapan dan analisis untuk semua tim wildcard dan hero-nya. Aku mempersiapkan semua pemain untuk percaya diri dari sisi mental.

2. Strategi dan hero pool jadi kelemahan ZETA

Sesi drafting ZETA Division yang diawasi coach Tink. (Dok. Esports World Cup)
Sesi drafting ZETA Division yang diawasi coach Tink. (Dok. Esports World Cup)

Menurut kalian, apa hal penting yang harus dimiliki seorang player agar bisa menang di MSC?

Ten: Bagiku, yang paling penting adalah perasaan tenang dan agresif. Kamu harus selalu tenang, tapi di saat yang sama kamu harus tahu kapan waktunya untuk bermain agresif.

June1: Menurutku, punya sifat gigih sangat penting dalam game ini, karena kamu nggak akan tahu apa yang akan terjadi sampai detik terakhir. Kegigihan dan konsisten sangat penting.

Apa pelajaran berharga yang kalian peroleh dari MSC kali ini?

Ten: Ada banyak tim yang memiliki strategi dan gameplay berbeda, nggak cuma satu tapi sampai 10. Kami ingin belajar lebih banyak strategi agar bisa lebih siap di turnamen internasional selanjutnya.

Setelah MSC ini, apa harapan kalian untuk bisa berkembang sebagai seorang player?

Muiminet: Aku ingin menambah jumlah hero yang dikuasai. Kami ingin menambah hero pool kami.

3. Tim Jepang pantas bertarung di turnamen global

Kani memberikan sinyal OK kepada coach. (Dok. Esports World Cup)
Kani memberikan sinyal OK kepada coach. (Dok. Esports World Cup)

Meski kalah, kemunculan ZETA di MSC jadi tanda kembalinya Jepang ke scene MLBB. Bagaimana kalian dan juga scene MLBB Jepang memaknai kesempatan ini?

Tink: Kalau boleh jujur, sejak tahun 2021 kami belum bisa mencapai target yang kami mau di MLBB. Namun kami berhasil memenangkan satu match, dan itu sangat bagus. Kami ingin menunjukkan kalau kami adalah tim yang pantas bertanding di panggung dunia. Tim ini punya potensi yang tinggi, begitu juga dengan Jepang. Aku harap kalian bisa terus mendukung kami.

Menurut kalian, apakah partisipasi ZETA di MSC dan penampilan kalian bisa meningkatkan antusiasme pada game MLBB di Jepang?

Ten: Aku harap demikian

Apa kalian punya pesan-pesan untuk para fans?

Ten: I love you!

Muiminet: I love you!

Kani: I love you!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us