ONIC Esports Kalahkan Bigetron, CW: Pemicu Buat Babak Playoff

ONIC Esports kembali ke jalur kemenangan setelah kekalahan beruntun di MPL season 6 dengan mengalahkan Bigetron Alpha dengan kejutan ONIC CW sebagai support.
Tajuk salah satu big match di week 7 terbukti dengan permainan keduanya yang saling ngotot dan silih berganti unggul sebelum akhirnya ONIC Esports menang 2-1.
ONIC Esports sebenarnya mampu unggul di game pertama dan mengunci satu poin win penting. Namun pada game kedua, Bigetron Alpha melawan balik dan menyamakan kedudukan.
Pada game penentuan, ONIC Esports menemukan ritme permainan bersama ONIC CW yang minggu ini bermain sebagai support mage serta memberi tekanan ketika teamfight untuk mengunci kemenangan.
Arti Kemenangan Setelah Lose streak

Kemenangan setelah lose streak bagi kebanyakan orang atau tim ibarat penyegar dahaga di saat kekeringan. Namun bagi CW, kemenangan ini bisa menjadi awal untuk penampilan semakin membaik dan meraih kemenangan
“Tim kalau misalnya lagi lose streak itu kayak ‘sumpet’ gitu loh. Tapi kalau misalnya sekali menang tuh gua rasa bisa jadi bagus banget (di pertandingan-pertandingan selanjutnya – red).” tutur ONIC CW
Bahkan dia memberi contoh ketika RRQ meraih lose streak di awal musim dan akhirnya bisa meraih kemenangan-kemenangan di pertandingan selanjutnya.
“Contohnya kayak kemarin ada RRQ yang habis lose streak 4 kali, pas menang sekali itu dia langsung panas.” Kata CW memberi contoh.
Selain itu, bagi ONIC CW, kemenangan ini bisa menjadi pemicu untuk bermain semakin baik dan lebih baik gunda meraih kemenangan di babak playoff.
“Pemicu buat babak playoff, udah deket.” lanjutnya
CW sebagai Support di Patch Baru

Pada MPL Season 6 ini, pria bernama Calvin Winata ini bertransformasi menjadi seorang support, padahal season 5 kemarin dia menjadi hyper carry.
Ternyata transformasi posisi tersebut menurut dia bisa dilalui dengan mudah, hanya saja yang dibutuhkan adalah waktu untuk adaptasi.
“Sebenarnya sih kalau menurut ku harusnya gampang. Cuma butuh banyak waktu sih.” Kata CW.
Ketika penulis bertanya perihal waktu untuk CW apakah sudah cukup atau belum, dia menjawab bahwa kemungkinan potensi maksimalnya sebagai support bisa terlihat di babak playoff.
“Mungkin kalau misalnya entar playoff (dimainkan-red) harusnya udah matang.” jawab CW.
Tantangan Jadi Support menurut ONIC CW

Mengenai tantangan, apalagi transformasi posisi dari core ke support cukup bertolak belakang, CW mengungkapkan yang dibutuhkan adalah perubahan dalam hal agresivitas.
“Kalau main support, yang sebelumnya liar (sebagai carry), jadi kayak ditahan dikit lah, Karena kita bukan core. Support ya harusnya nyupport.” terang CW di akhir wawancara dengan penulis saat sesi media partner setelah pertandingan.
Catatan penting lainnya adalah Sanz yang akhirnya menghapus catatan buruk tidak pernah menang ketika menggunakan Ling. Yup, pada game penentuan, Sanz memainkan Ling dan meraih kemenangan perdananya dengan hero ini.
Akankah ONIC Esports kembali ke jalur kemenangan setelah kemenangan atas Bigetron Alpha? Menarik untuk disaksikan di pertandingan-pertandingan berikutnya!