Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

7 Film Gangster Paling Ikonik, Wajib Ditonton Sekali Seumur Hidup!

Film Gangster Paling Ikonik (dok. Paramount pictures/ The Godfather)
Film Gangster Paling Ikonik (dok. Paramount pictures/ The Godfather)
Intinya sih...
  • The Godfather (1972) adalah film gangster terbaik yang memadukan drama keluarga, politik kekuasaan, dan perjalanan moral karakter Michael Corleone dengan sinematografi megah.
  • Goodfellas (1990) mengisahkan kisah nyata Henry Hill yang menunjukkan glamor hidup sebagai gangster berubah jadi mimpi buruk, dengan keseimbangan sempurna antara brutalisme dan sinematik.
  • Scarface (1983) menampilkan Tony Montana sebagai simbol keserakahan yang dibungkus karisma, dengan energi era 80-an yang kental dan dialog legendaris "Say hello to my little friend!"
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ada hal magnetis dari film gangster. Selain menampilkan lesatan peluru, dan pengkhianatan, selalu disisipkan kisah tentang ambisi, kesetiaan, dan kehancuran yang membuat penonton terpaku.

Genre ini sudah melahirkan karakter-karakter ikonik seperti Michael Corleone, Tony Montana, hingga Tommy DeVito. Masing-masing punya kisah yang membuat kita bertanya apakah kejahatan memang selalu dimulai dari niat jahat, atau karena keinginan untuk bertahan hidup?

Pada artikel ini, kami akan menyelami 7 film gangster terbaik yang memadukan narasi kuat, karakter kompleks, dan pengaruh budaya yang bertahan hingga lintas generasi.

1. The Godfather (1972)

The Godfather (Dok. Paramount Pictures/The Godfather)
The Godfather (Dok. Paramount Pictures/The Godfather)

Sulit membicarakan film gangster tanpa menyebut The Godfather. Disutradarai oleh Francis Ford Coppola dan dibintangi Marlon Brando serta Al Pacino, film ini adalah "kitab suci" bagi semua film bertema kejahatan terorganisir.

Ceritanya mengikuti keluarga Corleone, salah satu klan mafia paling berpengaruh di New York. Saat Don Vito Corleone mulai menua, anak bungsunya, Michael, yang awalnya ingin menjauhi dunia kriminal, justru terseret masuk dan perlahan menjadi sosok yang bahkan lebih kejam dari ayahnya.

Perubahan karakter Michael adalah jantung dari film ini. Ia tadinya dikenal lembut, sampai akhirnya menjadi pemimpin yang dingin.

Selain itu, The Godfather punya begitu banyak momen legendaris. Siapa yang bisa lupa kalimat “I’m gonna make him an offer he can’t refuse?” Dialog berhasil menjadi kutipan paling ikonik, serta simbol kekuasaan yang dibalut dengan ketenangan yang menakutkan.

2. Goodfellas (1990)

Goodfellas (dok. Warner Bros/Goodfellas)
Goodfellas (dok. Warner Bros/Goodfellas)

Goodfellas merupakan sebuah film gangster yang mengikuti kisah nyata Henry Hill, seorang bocah yang tumbuh di lingkungan mafia New York dan perlahan naik ke puncak dunia kriminal.

Di mata Henry, hidup sebagai gangster itu glamor, punya jas mahal, pesta mewah, dan kekuasaannya tanpa batas. Tapi seiring waktu, semua gemerlap itu berubah jadi mimpi buruk.

Di sini, Joe Pesci sukses mencuri perhatian banyak orang dengan karakternya yang meledak-ledak dan tidak terduga. Adegan “Funny how?”, yang di luar konteks terlihat sepele, menjadi salah satu momen paling tegang dan tak terlupakan.

Dengan keseimbangan sempurna antara brutalisme dan sinematik, Goodfellas adalah potret dunia kejahatan terorganisir yang begitu nyata, hingga kamu bisa mencium aroma bahaya di setiap adegannya.

3. Scarface (1983)

Scarface (dok. Universal pictures/  Scarface)
Scarface (dok. Universal pictures/ Scarface)

Tony Montana, diperankan dengan luar biasa oleh Al Pacino, menjadi simbol keserakahan yang dibungkus karisma di film ini.

Yang dulunya sederhana, Tony mendaki tangga kekuasaan dunia narkoba dengan kejam, percaya bahwa dunia adalah miliknya untuk direbut.

Film ini punya energi era 80-an yang kental, warna neon mencolok, musik sintetis yang nempel di kepala, dan memperlihatkan gaya hidup yang berlebihan.

Dan tentu saja, siapa yang bisa lupa kalimat legendaris “Say hello to my little friend!”? Dialog itu merupakan sebuah momen yang muncul ketika kekuasaan, paranoia, dan kemarahan bersatu dalam satu letupan yang legendaris.

4. The Departed (2006)

The Departed (dok. Warner Bros. Pictures/The Departed)
The Departed (dok. Warner Bros. Pictures/The Departed)

Berlatar di Boston, kisahnya berfokus pada dua pria dengan kehidupan ganda. Billy Costigan (Leonardo DiCaprio) adalah polisi yang menyamar di dalam geng mafia, sementara Colin Sullivan (Matt Damon) adalah anggota mafia yang menyusup ke kepolisian.

Di film ini, Jack Nicholson tampil memukau sebagai Frank Costello, bos mafia yang karismatik sekaligus mengerikan.

Ketegangan film ini tidak datang dari tembak-menembaknya, melainkan dari beban psikologis para tokoh. Dan tentu saja, film ini menorehkan sejarah dengan membawa pulang empat Oscar, termasuk Best Picture dan Best Director untuk Scorsese.

5. Pulp Fiction (1994)

Pulp Fiction (dok. Miramax/Pulp Fiction)
Pulp Fiction (dok. Miramax/Pulp Fiction)

Film gangster satu ini bakal membawa kita ke dunia bawah Los Angeles, tempat para pembunuh bayaran, petinju, dan istri bos mafia saling bertaut dalam kisah non-linear yang penuh kejutan.

Tidak ada urutan waktu yang rapi, tapi justru di situlah letak keajaibannya, Tarantino mengajak penonton bermain teka-teki dengan gayanya yang khas.

John Travolta dan Samuel L. Jackson jadi duo yang paling diingat lewat dialog santai mereka sebelum melakukan hal-hal mengerikan.

Adegan ikonik seperti “Royale with Cheese” dan kutipan ayat Alkitab versi Jules Winnfield disampaikan untuk menyindir absurditas moral dunia kriminal itu sendiri.

6. Once Upon a Time in America (1984)

Once Upon a Time in America (dok. Warner Bros/Once Upon a Time in America)
Once Upon a Time in America (dok. Warner Bros/Once Upon a Time in America)

Beberapa film gangster menonjok keras dengan aksi brutalnya. Tapi Once Upon a Time in America karya Sergio Leone memilih cara yang berbeda, ia menusuk pelan lewat nostalgia, penyesalan, dan waktu yang tak bisa diputar kembali.

Film berdurasi hampir empat jam ini tak hanya panjang, tapi juga megah. Ceritanya mengikuti perjalanan hidup Noodles (Robert De Niro) dan sahabatnya Max (James Woods), dua pemuda Yahudi yang tumbuh di jalanan New York dan beranjak menjadi gangster besar di era Prohibition.

Sinematografi khas Leone benar-benar memanjakan kita, sebagai penonton. Soundtrack karya Ennio Morricone makij memperkuat nuansa melankolisnya. Ada momen dimana musiknya saja sudah cukup untuk membuatmu merasakan kehilangan, bahkan sebelum karakternya bicara.

7. City of God (2002)

City of God (dok. O2 Filmes/City of God)
City of God (dok. O2 Filmes/City of God)

Tidak semua film gangster lahir dari jalanan Amerika. Dari jauh di Brasil, City of God hadir sebagai karya seni yang menampar keras realita tentang kemiskinan, kekerasan, dan lingkaran kejahatan yang tak pernah benar-benar berakhir.

Berlatar di favela Rio de Janeiro, film ini mengikuti dua anak muda dengan takdir yang berlawanan, Rocket, yang bercita-cita jadi fotografer, dan Li’l Zé, bocah yang tumbuh menjadi raja geng paling ditakuti di daerahnya.

Dari sudut pandang Rocket, kita melihat bagaimana kekerasan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, bukan karena pilihan, tapi karena keadaan yang memaksa.

Sinematografinya hidup, membumi, dan penuh energi. Editing cepat, kamera yang seolah berlari bersama karakternya, serta warna-warna yang kontras menciptakan sensasi real-time yang mendebarkan.

Satu hal hang membuat City of God begitu kami rekomendasikan adalah kejujuran emosionalnya. Ini adalah rekomendasi film gangster terbaik dunia yang menolak untuk memuliakan kejahatan.

Alih-alih memuja kekuasaan, film ini menyoroti kemanusiaan di tengah kekacauan dan menunjukkan bahwa dalam dunia yang kejam, harapan tetap bisa tumbuh, sekecil apapun.

FAQ

Film gangster paling ikonik (dok. Universal Pictures/Scarface)
Film gangster paling ikonik (dok. Universal Pictures/Scarface)
  1. Apa saja film gangster terbaik sepanjang masa yang wajib ditonton?
    Beberapa film gangster legendaris yang wajib ditonton antara lain The Godfather, Goodfellas, Scarface, The Departed, Pulp Fiction, Once Upon a Time in America, dan City of God.
  2. Mengapa The Godfather dianggap sebagai film gangster terbaik?
    Karena film ini berhasil memadukan drama keluarga, politik kekuasaan, dan perjalanan moral karakter Michael Corleone dengan sinematografi yang megah dan narasi abadi.
  3. Apa perbedaan film gangster Amerika dengan internasional seperti City of God?
    Film gangster Amerika cenderung fokus pada kekuasaan dan ambisi pribadi, sedangkan film seperti City of God lebih menyoroti realita sosial dan kemiskinan sebagai akar kejahatan.
  4. Siapa sutradara paling berpengaruh dalam genre film gangster?
    Martin Scorsese, Francis Ford Coppola, dan Quentin Tarantino adalah tiga nama besar yang mendefinisikan ulang genre gangster lewat gaya visual dan narasinya.
  5. Apakah film gangster selalu menampilkan kekerasan dan kejahatan?
    Tidak selalu. Banyak film tentang kehidupan mafia dan kejahatan terorganisir yang justru fokus pada moralitas, psikologi karakter, dan konsekuensi dari pilihan hidup mereka.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us

Latest in Entertainment

See More

Apa Itu Yonko di One Piece? Begini Asal Muasalnya

01 Nov 2025, 11:00 WIBEntertainment