Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

3 Fakta Unik Perempuan Pembawa Sial, Terinspirasi Rasa Takut!

Perempuan Pembawa Sial mengangkat fenomena Bahu Laweyan. (Dok. IDN Pictures)
Perempuan Pembawa Sial mengangkat fenomena Bahu Laweyan. (Dok. IDN Pictures)
Intinya sih...
  • Fajar Nugros terinspirasi oleh ketakutan masa kecil dalam pembuatan film Perempuan Pembawa Sial.
  • Didik Nini Thowok membawa pengalaman otentik dengan dunia spiritual melalui mantra Asmaradana dalam film ini.
  • Raihaanun merasakan aura mistis yang menakutkan saat syuting, bahkan meminta agar tidak ditinggal berdua dengan Eyang Didik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Film Perempuan Pembawa Sial dari IDN Pictures segera tayang 18 September 2025 di berbagai bioskop Indonesia.

Film ini mengangkat tema seputar Bahu Laweyan, mitos perempuan yang membawa kemalangan bagi pasangan suaminya.

Menjelang penayangan film Perempuan Pembawa Sial, ada banyak fakta menarik seputar film ini yang harus kamu tahu. Apa saja faktanya?

1. Terinspirasi Dari Ketakutan Masa Kecil Fajar Nugros

Sutradara Fajar Nugros mengaku merasakan sendiri kengerian hantu semasa kecilnya. (Dok. IDN Pictures)
Sutradara Fajar Nugros mengaku merasakan sendiri kengerian hantu semasa kecilnya. (Dok. IDN Pictures)

Lahir dan tumbuh di Yogyakarta, Fajar Nugros sudah akrab dengan cerita-cerita mistis sejak kecil. Ingatan masa kecil yang penuh ketegangan itu kini dituangkannya dalam Perempuan Pembawa Sial.

“Semua kenangan yang saya pernah alami, saya bagikan ketakutannya di film ini,” ungkap sutradara Fajar Nugros.

Tidak heran jika atmosfer dalam film ini begitu pekat dengan rasa takut yang terasa nyata, karena memang lahir dari pengalaman personal sang sutradara.

2. Eyang Didik dan Mantra Asmaradana

Didik Nini Thowok membuat tembang Asmaradana terasa mengerikan. (Dok. IDN Pictures)
Didik Nini Thowok membuat tembang Asmaradana terasa mengerikan. (Dok. IDN Pictures)

Legenda tari Indonesia Didik Nini Thowok kembali ke layar peran lewat film ini. Bukan sekadar akting biasa, Eyang Didik membawa serta pengalamannya yang otentik dengan dunia spiritual.

Dalam film ini, ia membacakan mantra yang diadaptasi dari tembang Asmaradana, hasil pelajaran dari guru bahasa Sansekerta, namun dimodifikasi agar semakin berkesan mistis.

Menariknya, sebelum kembali berkarier di film, Eyang Didik dikenal pula sebagai dukun manten. Aura karismatik sekaligus magisnya membuat kehadirannya di film ini semakin nyata dan mencekam.

3. Aura Mistis yang Menakutkan bagi Raihaanun

Saking ngerinya suasana saat shooting, Raihaanun tidak mau ditinggal bersama Eyang Didik di set. (Dok. IDN Pictures)
Saking ngerinya suasana saat shooting, Raihaanun tidak mau ditinggal bersama Eyang Didik di set. (Dok. IDN Pictures)

Ketegangan nyata juga dirasakan langsung oleh Raihaanun saat syuting. Dalam salah satu adegan, ia harus berhadapan langsung dengan Eyang Didik yang membacakan mantra kepadanya.

Saking takutnya, Raihaanun meminta agar tidak ditinggal berdua saja di ruangan bersama sang maestro tari.

Akhirnya, ruangan tersebut dipenuhi oleh cast dan crew yang menundukkan kepala selama pengambilan adegan, menciptakan suasana yang jauh lebih mencekam.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us