8 Pertanyaan yang Tidak Terjawab di Squid Games Season 3

- Oh Il-nam menciptakan permainan tanpa penjelasan teknis.
- Misteri transformasi In-ho menjadi Front Man masih menggantung.
- Nasib bayi Jun-hee dan pertemuan No-Eul dengan putrinya masih tak terjawab.
Squid Game Season 3 telah resmi menjadi penutup dari kisah penuh ketegangan dan kritik sosial yang dibangun oleh Hwang Dong-hyuk.
Meski banyak misteri akhirnya terungkap, dan beberapa karakter mendapatkan akhir cerita yang memuaskan, masih ada sejumlah pertanyaan besar yang belum terjawab.
Hal ini membuat para penonton bertanya-tanya apakah kisah Squid Game benar-benar sudah berakhir, atau justru membuka jalan untuk prekuel, spin-off, atau sekuel baru. Berikut adalah delapan pertanyaan paling menggantung dari Squid Game Season 3.
1. Bagaimana Game Ini Pertama Kali Diciptakan?

Salah satu misteri terbesar dalam Squid Game adalah bagaimana Oh Il-nam bisa menciptakan permainan mematikan ini. Di season pertama, Il-nam menyebut bahwa ia dan kliennya, para miliarder, menciptakan game ini sebagai bentuk hiburan.
Namun, detail teknis tentang bagaimana infrastruktur, rekrutmen, dan sistem pengawasan ini dibentuk tak pernah benar-benar dijelaskan. Season 3 bahkan tidak menyuguhkan adegan kilas balik tentang masa muda Il-nam saat membangun game ini.
Para penggemar berharap suatu saat nanti Netflix akan merilis prekuel yang menjelaskan asal-usul permainan ini, karena pertanyaan tentang bagaimana sistem sekejam itu bisa berjalan secara rahasia di bawah radar dunia masih menyisakan rasa penasaran yang besar.
2. Bagaimana In-Ho Bisa Jadi Front Man?

Transformasi Hwang In-ho dari pemenang game menjadi Front Man masih menjadi teka-teki. Season 3 memang menunjukkan flashback saat In-ho memenangkan game tahun 2015 dengan cara brutal, namun tak pernah dijelaskan bagaimana ia bisa mendapatkan kepercayaan penuh dari Il-nam hingga ditunjuk sebagai pemimpin permainan. Apakah In-ho dilatih khusus oleh Il-nam?
Apakah ada proses seleksi atau rekayasa psikologis yang ia jalani? Misteri ini masih belum dijelaskan secara tuntas, dan jelas ada potensi cerita yang menarik jika Netflix memutuskan membuat spin-off tentang perjalanan In-ho menuju puncak hierarki permainan.
3. Apakah Pengorbanan Gi-hun Berdampak pada In-ho?

Gi-hun mengorbankan dirinya demi keselamatan bayi Jun-hee, sebuah aksi heroik yang tampaknya sedikit menggoyahkan hati In-ho.
Meski sebelumnya menganggap manusia hanyalah pion, In-ho menjaga bayi tersebut selama enam bulan dan bahkan menyerahkan uang hadiah Gi-hun kepada putrinya di Amerika. Apakah ini bentuk penyesalan atau hanya penghormatan terakhir? Season 3 tidak memberikan jawaban yang jelas.
Di akhir, tatapan misterius In-ho dengan seorang perekrut Amerika menunjukkan bahwa ia mungkin masih terlibat dalam permainan. Apakah benih perubahan ada dalam dirinya, ataukah ia tetap sosok antagonis utama?
4. Akankah Jun-ho Menghentikan Saudaranya?

Hubungan kakak-adik antara Jun-ho dan In-ho menjadi salah satu konflik emosional paling menarik. Sayangnya, Season 3 kembali gagal memberikan konklusi memuaskan. Jun-ho hanya muncul sebentar, dan tak sempat melawan saudaranya secara langsung.
Sekarang, dengan Gi-hun yang telah tiada, hanya Jun-ho yang tahu kebenaran tentang game tersebut. Ia bisa menjadi satu-satunya harapan untuk menghentikan sistem ini dari dalam. Namun tanpa konfirmasi kelanjutan cerita, fans hanya bisa berharap Netflix akan mengangkat kembali kisah Jun-ho dalam proyek masa depan.
5. Apa yang Akan Terjadi Pada Bayi Jun-hee?

Bayi Jun-hee menjadi kejutan besar di Season 3. Dilahirkan di tengah kekacauan permainan, ia selamat berkat pengorbanan sang ibu dan Gi-hun. Bayi ini bahkan menjadi "pemenang" game 2024. Di akhir, Jun-ho menemukannya bersama kartu debit dan semua hadiah uang.
Tapi nasib bayi itu masih misterius: apakah ia diadopsi oleh Jun-ho, atau diserahkan ke pihak lain? Fakta bahwa seorang bayi tanpa nama kini memiliki kekayaan besar membuka banyak pertanyaan moral dan hukum. Masa depannya bisa menjadi fondasi cerita baru tentang trauma, harapan, dan keberlangsungan warisan permainan berdarah tersebut.
6. Apakah No-Eul Bertemu Lagi dengan Putrinya?

Kang No-eul adalah satu dari sedikit karakter yang mendapat akhir cerita yang penuh harapan. Ia selamat, dan mendapat informasi bahwa putrinya yang hilang mungkin masih hidup di China. Adegan terakhirnya memperlihatkan ia menaiki pesawat ke sana.
Namun, penonton tidak diberi kepastian apakah No-eul benar-benar menemukan putrinya atau tidak. Kisahnya, sebagai mantan tentara berpakaian pink yang memberontak demi cinta dan keluarga, masih menyimpan potensi besar untuk dikembangkan. Apakah pertemuan itu terjadi? Dan jika iya, bagaimana kehidupan mereka setelahnya?
7. Apakah Permainan Kini Berlangsung di Negara Lain?

Tatapan aneh antara In-ho dan seorang perekrut wanita di Los Angeles menjadi petunjuk kuat bahwa permainan mungkin telah menyebar ke luar Korea.
Setelah markas di pulau dihancurkan, para VIP dan pengelola jelas butuh lokasi baru untuk melanjutkan operasi mereka.
Amerika Serikat, dengan populasi besar dan celah hukum yang luas, menjadi tempat potensial. Atau, mungkinkah permainan kini tersebar di berbagai negara sekaligus? Adegan ini membuka kemungkinan waralaba global Squid Game, di mana variasi permainan lokal dan karakter dari berbagai budaya bisa dihadirkan.
8. Akankah Putri Gi-hun Tahu Apa yang Terjadi Pada Ayahnya?

Akhir yang emosional memperlihatkan In-ho menyerahkan uang dan barang-barang milik Gi-hun kepada putrinya, Ga-yeong.
Di antara barang tersebut terdapat pakaian jumpsuit berdarah dan kartu dengan nomor 456, petunjuk mengerikan tentang nasib ayahnya. Transformasi Ga-yeong dari anak yang merasa ditinggalkan menjadi seseorang yang ingin mencari tahu kebenaran sangat mungkin terjadi.
Apakah ia akan mencoba mengikuti jejak ayahnya dan masuk ke dalam permainan? Atau justru mencoba membongkar sistem dari luar? Semua masih misteri, dan kisah Ga-yeong bisa jadi penerus utama warisan Squid Game.