Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

7 Alasan Kenapa Weapons Wajib Kamu Tonton

weapon
Weapon (Dok. IMDB/Weapon)
Intinya sih...
  • Sutradara Zach Cregger kembali dengan Weapons setelah kesuksesan Barbarian, membawa horor yang segar dan menegangkan.
  • Cerita dimulai dengan 17 anak hilang di tengah malam, menciptakan aura mencekam dan ikon baru untuk Halloween.
  • Weapons menggabungkan aktor papan atas, sentuhan komedi yang pas, kritik sosial yang relevan, eksekusi teknis yang bikin deg-degan, dan fenomena pop culture baru.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Industri horor di Hollywood sedang berada di puncak kejayaan. Tahun lalu, film Barbarian sukses mengejutkan penonton sekaligus kritikus dengan formula horor yang cerdas dan penuh kejutan.

Kini, sang kreator Zach Cregger kembali dengan karya terbarunya, Weapons (2025), yang dalam dua minggu penayangan sudah merajai box office dan memicu perbincangan di media sosial.

Kalau kamu masih ragu untuk menontonnya, berikut tujuh alasan kenapa Weapons wajib masuk daftar tontonanmu.

1. Dari Sutradara Visioner di Balik Barbarian

Zach Cregger
Zach Cregger (Dok. IMDB)

Nama Zach Cregger mungkin sebelumnya lebih dikenal sebagai aktor komedi, tapi lewat Barbarian ia membuktikan diri sebagai salah satu sutradara horor paling menjanjikan saat ini.

Film itu dipuji karena keberaniannya memecah pakem, menghadirkan twist berlapis, dan mengeksekusi horor dengan cara yang segar.

Weapons membawa kejeniusan yang sama, namun dengan skala lebih besar, lebih ambisius, dan tentu saja lebih menegangkan.

2. Premis 17 Anak Hilang di Tengah Malam

weapon
Weapon (Dok. IMDB/Weapon)

Ceritanya dimulai pada sebuah malam di kota kecil Maybrook, Pennsylvania. Tepat pukul 2:17 pagi, 17 anak kelas tiga SD berjalan keluar rumah mereka dan menghilang begitu saja. Hanya satu anak yang tersisa, Alex (Cary Christopher).

Misteri ini langsung memunculkan aura mencekam yang mengingatkan pada dongeng horor klasik sekaligus kisah The Pied Piper of Hamelin. Adegan anak-anak berlari dengan tangan terentang sudah jadi ikon baru yang diprediksi akan sering ditiru saat Halloween nanti.

3. Deretan Aktor Kelas Atas

weapon 3.png
Weapon (Dok. IMDB/Weapon)

Zach Cregger tidak hanya bertumpu pada naskah kuat, tapi juga mengisi film ini dengan jajaran aktor papan atas. Julia Garner (Ozark) tampil memukau sebagai guru Justine yang jadi kambing hitam atas hilangnya murid-muridnya.

Josh Brolin membawa intensitas luar biasa sebagai ayah yang terobsesi mencari anaknya. Ada juga Benedict Wong, Alden Ehrenreich, dan Austin Abrams yang memperkuat dinamika ensemble cast.

Kehadiran aktor-aktor berpengalaman ini membuat drama personal di dalam film terasa nyata, sehingga horornya makin menggigit.

4. Horor dengan Sentuhan Komedi yang Pas

weapon 5.png
Weapon (Dok. IMDB/Weapon)

Banyak film horor modern cenderung muram, depresif, dan terlalu serius. Weapons memilih jalur berbeda. Zach Cregger yang punya latar belakang komedi tahu bagaimana menyeimbangkan teror dengan momen humor gelap.

Horor dan komedi sama-sama bekerja dengan pola setup dan punchline, hanya saja efek akhirnya berbeda: menakutkan atau membuat tertawa. Dalam Weapons, keduanya menyatu secara organik sehingga penonton bisa menjerit sekaligus tertawa di kursi bioskop. Klimaksnya bahkan disebut sebagai salah satu penutup horor paling memuaskan tahun ini.

5. Kritik Sosial yang Relevan

weapon 4.png
Weapon (Dok. IMDB/Weapon)

Di balik kisah menyeramkan, Weapons juga menyimpan lapisan kritik sosial. Kota Maybrook digambarkan indah di permukaan, tapi penuh masalah di bawahnya: kemiskinan, kecanduan, hingga brutalitas polisi.

Hilangnya anak-anak merefleksikan ketakutan nyata masyarakat Amerika, mulai dari histeria “satanic panic” era 1980-an sampai tragedi penembakan sekolah.

Bahkan, ada adegan simbolis menampilkan senjata api yang membayangi rumah, seakan menjadi hantu Amerika modern. Semua ini membuat Weapons lebih dari sekadar tontonan seram, ia juga cermin sosial yang tajam.

6. Eksekusi Teknis yang Bikin Deg-degan

weapon 2.png
Weapon (Dok. IMDB/Weapon)

Cregger tahu bagaimana memainkan psikologi penonton. Ia menggunakan kamera dengan tempo lambat, membiarkan penonton menebak skenario terburuk yang mungkin terjadi.

Kadang kamera dibiarkan diam, seakan menantang imajinasi penonton untuk mengisi horor yang tak terlihat.

Teknik ini mengingatkan pada karya sutradara besar horor seperti Ari Aster atau Mike Flanagan, tapi dengan gaya yang lebih mainstream dan menghibur. Ditambah editing yang presisi, Weapons berhasil menciptakan ketegangan yang tidak hanya menakutkan, tapi juga menyenangkan untuk diikuti.

7. Fenomena Pop Culture Baru

weapon 1.png
Weapon (Dok. IMDB/Weapon)

Hanya dua minggu sejak rilis, Weapons sudah melahirkan tren. Adegan anak-anak berlari dengan tangan terentang menjadi bahan meme viral di TikTok dan X (Twitter). Banyak yang menyebut gaya lari ini akan mendominasi Halloween 2025, mirip fenomena It dengan badut Pennywise.

Selain itu, film ini memicu banyak artikel analisis dan diskusi online tentang makna tersembunyi di balik misteri hilangnya anak-anak. Artinya, menonton Weapons bukan hanya pengalaman bioskop, tapi juga bagian dari percakapan budaya pop yang lebih luas.

Share
Topics
Editorial Team
Doni Jaelani
EditorDoni Jaelani
Follow Us