Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Splinter Cell Deathwatch, Sam Fisher Versi Anime!

Splinter Cell Deathwatch
Splinter Cell Deathwatch
Intinya sih...
  • Serial animasi terbaru Splinter Cell: Deathwatch tayang perdana di Netflix pada 14 Oktober 2025.
  • Derek Kolstad, penulis John Wick, membawa aksi brutal dan intrik spionase ke serial ini.
  • Splinter Cell: Deathwatch memperkenalkan karakter baru seperti Zinnia McKenna dan Thunder untuk memperkaya cerita.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setelah bertahun-tahun absen dari layar maupun konsol, nama Splinter Cell akhirnya kembali mengguncang dunia hiburan melalui serial animasi terbaru berjudul Splinter Cell: Deathwatch. Tayang perdana di Netflix pada 14 Oktober 2025, seri ini menjadi langkah besar Ubisoft dalam menghidupkan kembali waralaba ikonik karya Tom Clancy dalam format yang baru dan berani.

Disutradarai oleh Derek Kolstad, penulis di balik John Wick, dan dianimasikan oleh FOST Studio, Deathwatch menghadirkan kombinasi maut antara aksi brutal, intrik spionase, dan gaya visual bergaya noir yang menegangkan.

Bagi penggemar lama Sam Fisher maupun pendatang baru yang penasaran dengan dunia Splinter Cell, berikut tujuh fakta penting yang wajib kamu ketahui tentang serial Splinter Cell: Deathwatch.

1. Adaptasi Dewasa dengan Sentuhan John Wick

Adaptasi Dewasa dengan Sentuhan John Wick (cbr.com)
Adaptasi Dewasa dengan Sentuhan John Wick (cbr.com)

Tidak seperti kebanyakan adaptasi game yang memilih arah ringan, Splinter Cell: Deathwatch hadir sebagai tontonan dewasa dengan intensitas tinggi. Derek Kolstad, yang dikenal lewat John Wick, membawa gaya khasnya ke dunia Splinter Cell dengan adegan aksi cepat, dialog tajam, dan atmosfer penuh misteri.

Alih-alih berfokus pada elemen “stealth” yang mendominasi game, Deathwatch memperluas cakupan aksi. Adegan kejar-kejaran, baku tembak, hingga duel pisau digambarkan dengan koreografi realistis dan berdarah dingin. Kolstad paham bahwa penonton ingin sesuatu yang lebih sinematik dan menggigit, bukan hanya adegan menyelinap di kegelapan selama 20 menit.

2. Sam Fisher Kembali, Tapi Tidak Sendiri

Sam Fisher Kembali (cbr.com)
Sam Fisher Kembali (cbr.com)

Tokoh utama legendaris Sam Fisher masih menjadi pusat cerita, kali ini disuarakan oleh Liev Schreiber (Ray Donovan, Spotlight). Schreiber menghadirkan nuansa baru pada sosok Fisher yang kini lebih tua dan introspektif tanpa mencoba meniru Michael Ironside, pengisi suara ikonik dari seri game.

Dalam Deathwatch, Fisher hidup menyendiri di pedesaan Polandia. Namun, ketenangannya buyar ketika seorang agen muda yang terluka datang ke rumahnya membawa jejak konspirasi global yang memaksa Fisher turun kembali ke dunia bayangan. Sejak saat itu, misi baru dimulai, bukan hanya melawan musuh, tapi juga masa lalu yang tak pernah benar-benar padam.

3. Karakter Baru: Zinnia McKenna dan Thunder

Karakter Baru: Zinnia McKenna dan Thunder (cbr.com)
Karakter Baru: Zinnia McKenna dan Thunder (cbr.com)

Selain Sam, Deathwatch memperkenalkan sejumlah karakter baru yang memperkaya semesta Splinter Cell. Zinnia McKenna (disuarakan oleh Kirby Howell-Baptiste dari Barry dan Killing Eve) menjadi tokoh sentral baru, seorang agen muda Fourth Echelon yang tangguh namun menyimpan trauma.

Zinnia berpasangan dengan hacker muda bernama Thunder (Joel Oulette), yang menjadi otak teknologi di balik operasi lapangan. Kolaborasi mereka dengan Fisher menciptakan dinamika mentor dan murid yang jarang muncul dalam waralaba ini. Uniknya, Zinnia digambarkan bukan sekadar penerus, tapi simbol regenerasi dalam dunia mata-mata yang semakin modern.

4. Episode Singkat tapi Efisien

Episode Singkat tapi Efisien (cbr.com)
Episode Singkat tapi Efisien (cbr.com)

Setiap episode Deathwatch berdurasi hanya 22 menit, durasi yang sangat ringkas untuk serial modern. Namun, keputusan ini bukan kelemahan, melainkan strategi agar setiap adegan terasa padat dan berenergi tinggi. Tidak ada filler, tidak ada basa-basi.

Serial ini terdiri dari delapan episode:

  • Up from the Grave

  • Dinner First, Talk Later

  • Welcome to the 4th Echelon

  • Scars of Bagram

  • Simple As That

  • The Man is the Mission

  • Chaos Theory: Part 1

  • Chaos Theory: Part 2

Dengan tempo cepat dan transisi halus antar-episode, penonton bisa menonton seluruh musim hanya dalam satu malam dan tetap merasa puas dengan alur ceritanya.

5. Aksi dan Visual Bergaya Sinematik

Aksi dan Visual Bergaya Sinematik (cbr.com)
Aksi dan Visual Bergaya Sinematik (cbr.com)

Diserahkan kepada FOST Studio, animasi Deathwatch menonjol lewat palet warna gelap, pencahayaan kontras, dan desain karakter realistis. Adegan aksi terasa “berat” dan memiliki bobot fisik yang nyata hasil kombinasi motion capture dan animasi tradisional.

Adegan malam hari, penggunaan kacamata night-vision hijau khas Sam Fisher, serta suasana kota Eropa Timur yang suram memberi nuansa neo-noir yang kuat. Setiap episode dirancang seperti film pendek dengan kualitas sinematik tinggi. Tidak berlebihan jika banyak penggemar menyebut Deathwatch sebagai animasi yang terasa seperti film aksi live-action.

6. Easter Egg untuk Penggemar Lama

Easter Egg untuk Penggemar Lama (cbr.com)
Easter Egg untuk Penggemar Lama (cbr.com)

Penggemar lama Splinter Cell tidak akan kecewa karena Deathwatch penuh dengan referensi dan penghormatan untuk game sebelumnya. Nama seperti Anna “Grim” Grímsdóttir (Janet Varney), Douglas Shetland (Kiff VandenHeuvel), hingga referensi ke Chaos Theory muncul secara eksplisit. Bahkan, dua episode terakhir mengambil judul langsung dari game Splinter Cell: Chaos Theory (2005).

Selain itu, terdapat potongan dialog dan kode operasi yang menyinggung organisasi Third Echelon, Conviction Incident, dan Blacklist Protocol yang menjembatani timeline game dengan versi serial. Para veteran Splinter Cell akan menemukan banyak momen nostalgia tersembunyi di balik setiap misi.

7. Lebih dari Sekadar Adaptasi Game

Lebih dari Sekadar Adaptasi Game (cbr.com)
Lebih dari Sekadar Adaptasi Game (cbr.com)

Yang membuat Deathwatch menonjol dibanding adaptasi game lainnya adalah fokusnya pada karakter dan atmosfer, bukan hanya aksi. Kolstad dan tim menulis naskah yang menyoroti sisi manusiawi Sam Fisher seperti kesepian, kehilangan, dan rasa bersalah yang ia bawa dari masa lalu.

Meski bukan pengganti kehadiran game baru, serial ini berhasil menyalakan kembali minat publik terhadap Splinter Cell. Banyak penggemar berharap kesuksesan Deathwatch bisa mempercepat perilisan Splinter Cell Remake yang sedang dikembangkan Ubisoft.

Dengan campuran aksi brutal, misteri geopolitik, dan narasi introspektif, Deathwatch menjadi bukti bahwa adaptasi Splinter Cell ke layar bukanlah sekadar mimpi kosong.

Splinter Cell: Deathwatch bukan hanya adaptasi setia dari waralaba klasik, tapi juga evolusi yang berani. Derek Kolstad membawa energi segar tanpa kehilangan esensi karakter Sam Fisher. Walau durasi pendek dan minim stealth, serial ini sukses menghadirkan ketegangan dan emosi yang kuat. Dengan visual memukau, karakter baru menarik, dan aksi bergaya John Wick, Deathwatch membuktikan bahwa Sam Fisher masih relevan dan bayangan lamanya belum akan hilang dalam waktu dekat.

8. FAQ

Splinter Cell Deathwatch (cbr.com)
Splinter Cell Deathwatch (cbr.com)
  1. Apakah Splinter Cell: Deathwatch bagian dari timeline game aslinya?
    Tidak sepenuhnya. Deathwatch mengambil inspirasi dari game namun beroperasi di semesta alternatif yang menggabungkan elemen dari beberapa seri seperti Chaos Theory dan Blacklist.
  2. Siapa pengisi suara Sam Fisher di seri ini?
    Karakter Sam Fisher disuarakan oleh Liev Schreiber, menggantikan Michael Ironside yang terkenal di seri game. Schreiber menghadirkan versi Fisher yang lebih tua dan introspektif.

  3. Berapa jumlah episode Deathwatch dan berapa durasinya?
    Musim pertama terdiri dari delapan episode berdurasi sekitar 22 menit per episode, menjadikannya serial yang cepat, padat, dan intens.

  4. Apakah akan ada musim kedua?
    Belum ada konfirmasi resmi dari Netflix atau Ubisoft. Namun, antusiasme positif dari penggemar dan kritik memberi peluang besar bagi kelanjutan kisahnya.

  5. Apakah cocok untuk penonton baru yang belum pernah main Splinter Cell?
    Sangat cocok. Serial ini dapat dinikmati tanpa pengetahuan mendalam tentang game, meski penggemar lama akan lebih menghargai referensi dan easter egg yang diselipkan.

Share
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us

Latest in Entertainment

See More

7 Fakta Splinter Cell Deathwatch, Sam Fisher Versi Anime!

18 Okt 2025, 12:00 WIBEntertainment