10 Fakta Anime Gachiakuta, Salah Satu Anime Top Season Ini
- Gachiakuta adalah anime dark fantasy yang diadaptasi dari manga karya Kei Urana
- Serial ini mengangkat tema sosial tentang diskriminasi, limbah masyarakat, dan sistem kelas yang tidak adil
- Adaptasi anime-nya diproduksi oleh Studio Bones dan mendapat sambutan hangat dari penggemar baru maupun pembaca setia manganya
Anime Gachiakuta menjadi salah satu judul yang mencuri perhatian penggemar berkat visual unik dan jalan cerita penuh aksi. Serial ini diadaptasi dari manga karya Kei Urana yang terkenal dengan visual yang gelap dan intens.
Gachiakuta adalah anime yang diadaptasi dari manga dark fantasy karya Kei Urana, berlatar di dunia yang terbagi antara kota elit yang dihuni kelas atas dan daerah kumuh tempat tinggal para keturunan kriminal, yang disebut "tribe folk".
Kedua wilayah ini dipisahkan oleh tembok tinggi, sementara di bawahnya terdapat "The Ground", tempat pembuangan sampah sekaligus lokasi pembuangan para kriminal yang ditakuti bahkan oleh masyarakat slum sendiri.
Ceritanya mengikuti Rudo, seorang anak yatim piatu yang tinggal di slum bersama ayah angkatnya, Regto. Demi bertahan hidup, Rudo melakukan berbagai aktivitas kriminal, meskipun Regto terus memperingatkannya agar berhenti. Suatu hari, Regto ditemukan terbunuh, dan Rudo secara sepihak dituduh sebagai pelaku.
Tanpa pembelaan, ia dijatuhi hukuman dibuang ke Pit, bagian tergelap dari dunia bawah. Dipenuhi kemarahan dan tekad balas dendam, Rudo bersumpah akan menemukan pembunuh Regto dan menghancurkan sistem yang telah menjebaknya. Dalam perjalanannya, ia menemukan dunia baru yang penuh misteri, kekuatan tersembunyi, dan kebenaran mengejutkan tentang masyarakat tempat ia berasal.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas 10 fakta menarik seputar anime Gachiakuta yang patut diketahui oleh para penggemar maupun penonton baru. Yuk, kenali lebih dalam dunia kelam dan penuh misteri dari Gachiakuta lewat fakta-fakta berikut ini!
1. Berasal dari Manga Populer Karya Kei Urana
Gachiakuta pertama kali diperkenalkan sebagai manga yang ditulis dan diilustrasikan oleh Kei Urana, dengan desain grafiti oleh Ando Hideyoshi. Manga ini memulai serialisasinya di Weekly Shōnen Magazine pada Februari 2022 dan hingga Juni 2025 telah memiliki 15 volume.
Gaya visualnya yang unik dan jalan cerita kelam membuatnya cepat populer. Ceritanya mengangkat tema sosial tentang diskriminasi, limbah masyarakat, dan sistem kelas yang tidak adil.
Dengan latar dunia yang terbagi antara kaum elite dan kelompok yang terbuang ke tempat sampah raksasa bernama The Pit, Gachiakuta menyuguhkan kisah balas dendam yang sarat emosi. Popularitas manga ini membuatnya mendapat adaptasi anime yang digarap oleh studio Bones, salah satu studio anime terbaik di Jepang. Keberhasilan manga menjadi pondasi kuat untuk kesuksesan adaptasi animenya.
2. Anime Digarap Studio Bones dan Tayang Perdana Juli 2025
Adaptasi anime Gachiakuta diproduksi oleh Studio Bones, studio terkenal yang juga mengerjakan Fullmetal Alchemist: Brotherhood dan My Hero Academia. Anime ini mulai tayang pada 6 Juli 2025 di jaringan TV Jepang seperti CBC dan TBS.
Menariknya, sebelum tayang resmi, episode pertama Gachiakuta disiarkan lebih dulu di 15 negara lewat pemutaran spesial berjudul Gachiakuta: World Takeover. Proyek ini disutradarai oleh Fumihiko Suganuma, dengan Hiroshi Seko sebagai penulis naskah, dan Taku Iwasaki sebagai komposer musik. Lagu pembuka dibawakan oleh Paledusk berjudul “HUGs”, sementara lagu penutup oleh DUSTCELL berjudul “Tomoshibi”. Adaptasi ini mendapat sambutan hangat dari penggemar baru maupun pembaca setia manganya, apalagi dengan kualitas animasi tinggi dan narasi yang intens.
3. Rudo: Karakter Utama dengan Kekuatan dari Barang Bekas
Rudo adalah protagonis utama dalam Gachiakuta. Ia berasal dari kalangan terpinggirkan bernama tribesfolk, dan hidup di daerah kumuh bersama ayah angkatnya, Regto. Setelah dituduh membunuh Regto, ia dihukum dan dibuang ke The Pit, tempat pembuangan kriminal dan sampah masyarakat elite.
Di sana, Rudo menemukan kekuatan unik sebagai seorang Giver yang dapat menghidupkan benda mati, terutama barang bekas dan sampah, menggunakan sarung tangan vital instrument pemberian Regto. Kemampuannya membuat tiga objek menyatu dalam satu senjata sementara menjadikannya sangat adaptif dalam bertarung.
Meski sampah terlihat tak bernilai, Rudo justru mengubahnya menjadi alat bertahan hidup. Semangat balas dendam dan keinginannya mencari kebenaran menjadikan Rudo karakter yang kompleks dan mudah dikagumi, apalagi dengan kekuatan yang menggambarkan filosofi “melihat nilai dalam hal yang dibuang”.
4. The Pit: Dunia Bawah yang Penuh Bahaya dan Simbol Sosial
The Pit bukan hanya tempat pembuangan sampah dan kriminal, tetapi juga simbol kerasnya sistem kasta dalam dunia Gachiakuta. Warga dari kalangan tribesfolk seperti Rudo bisa dijatuhi hukuman tanpa bukti kuat, hanya karena status sosial. Di The Pit, Rudo diserang oleh monster berbentuk sampah raksasa yang disebut trash beasts, menggambarkan bagaimana limbah masyarakat bisa menjadi ancaman nyata. Lokasi ini dipenuhi aroma busuk, kekacauan, dan ketidakadilan.
Namun di balik itu, The Pit adalah tempat lahirnya kekuatan baru, komunitas perlawanan, dan proses pembentukan jati diri. Di sinilah Rudo bertemu Enjin dan memulai perjalanan sebagai anggota Cleaners. Dunia bawah ini memuat pesan sosial kuat tentang ketimpangan, stigma terhadap kelompok terpinggirkan, dan nilai dalam barang-barang yang dianggap tak berguna. The Pit bukan hanya lokasi, tapi jantung narasi Gachiakuta.
5. Cleaners: Organisasi Pemburu Monster Sampah
Setelah dibuang ke The Pit, Rudo bergabung dengan kelompok Cleaners, organisasi para Giver yang bertugas membasmi trash beasts. Para anggota Cleaners menggunakan vital instruments, yaitu senjata khusus yang terhubung dengan kekuatan emosi dan kenangan pribadi. Enjin, pemimpin Tim Akuta dalam Cleaners, menjadi mentor Rudo dan membantunya membangkitkan kekuatannya.
Organisasi ini bukan hanya kumpulan pejuang, tapi juga simbol harapan dan perlawanan terhadap sistem yang telah membuang mereka. Masing-masing anggota Cleaners memiliki latar belakang unik dan kemampuan yang beragam, mulai dari senjata berbentuk payung, gunting, hingga benang.
Cleaners juga berfungsi sebagai wadah bagi mereka yang dianggap “sampah” oleh masyarakat elit, untuk membuktikan bahwa mereka punya nilai dan kekuatan. Melalui Cleaners, anime ini menyoroti pentingnya kerja sama, pemulihan harga diri, dan pembuktian nilai individu.
6. Desain Visual Unik dengan Sentuhan Grafiti
Salah satu ciri khas Gachiakuta adalah visualnya yang sangat kuat dan berbeda dari kebanyakan anime shōnen. Hal ini berkat kolaborasi Kei Urana dengan seniman grafiti Ando Hideyoshi. Pengaruh grafiti terlihat pada desain latar, karakter, dan bahkan dalam gerakan pertarungan. Seni jalanan ini bukan sekadar estetika, tetapi juga bagian dari narasi.
Grafiti mencerminkan ekspresi identitas, pemberontakan, dan kebebasan, semua tema utama dalam Gachiakuta. Gaya visual ini memberi kesan edgy, liar, dan penuh energi, sangat cocok dengan cerita yang kelam dan brutal.
Bahkan karakter utamanya, Rudo, terlihat seperti bagian dari subkultur jalanan dengan sarung tangan penuh simbol dan gaya bertarung improvisasi. Desain ini membedakan Gachiakuta dari anime lain dan membuatnya mudah dikenali di antara deretan judul lain. Bagi penggemar seni visual yang kuat, anime ini adalah suguhan yang luar biasa.
7. Vital Instruments: Senjata dari Emosi dan Barang Pribadi
Vital instruments adalah konsep unik dalam Gachiakuta. Mereka adalah senjata yang terbentuk dari barang-barang pribadi yang menyimpan “anima” atau jiwa dari pemiliknya. Barang-barang ini bisa berupa sarung tangan, payung, gunting, bahkan kaca mata, yang berubah menjadi senjata luar biasa bila digunakan oleh seorang Giver. Rudo, misalnya, menggunakan sarung tangan 3R yang memungkinkan dia menghidupkan benda mati.
Konsep ini terinspirasi dari pengalaman Kei Urana sendiri saat kecil, ketika ia merasa barang miliknya yang rusak seolah memiliki perasaan. Dengan konsep ini, Gachiakuta mengajarkan bahwa setiap benda memiliki nilai emosional dan sejarah yang tak kasat mata. Senjata bukan hanya alat, tetapi representasi dari hubungan manusia dengan kenangan dan kehilangan. Ide ini memperkuat tema utama anime: bahwa bahkan “sampah” sekalipun memiliki jiwa dan bisa digunakan untuk menciptakan sesuatu yang bermakna.
8. Karakter Enjin: Mentor Misterius dan Pemimpin Cleaners
Enjin adalah salah satu karakter paling menarik di Gachiakuta. Ia adalah sosok yang menyelamatkan Rudo dari serangan trash beasts saat pertama kali jatuh ke The Pit. Dengan vital instrument berbentuk payung bernama Umbreaker, Enjin memiliki kekuatan yang tidak hanya defensif, tapi juga sangat strategis. Ia memimpin Tim Akuta dan dikenal karismatik, tegas, dan penuh misteri. Meskipun keras, ia melihat potensi dalam diri Rudo dan menjadi kunci dalam membangkitkan kekuatan anak muda tersebut. Enjin juga menjadi simbol kepemimpinan yang lahir dari penderitaan, bukan status sosial.
Karakternya memperlihatkan bahwa bahkan orang yang dibuang oleh masyarakat pun bisa bangkit dan menjadi pemimpin. Hubungan antara Enjin dan Rudo menambah kedalaman cerita, karena memperlihatkan dinamika mentor dan murid yang saling membangun kekuatan dan kepercayaan di tengah dunia yang penuh kekacauan.
9. Gaya Cerita yang Menggabungkan Aksi dan Kritik Sosial
Gachiakuta bukan sekadar anime aksi penuh pertarungan epik, tapi juga menyisipkan kritik sosial tajam. Dunia yang dibagi antara elit dan tribesfolk mencerminkan realitas ketimpangan yang nyata. Pembuangan orang ke The Pit hanya karena status sosial menggambarkan sistem yang diskriminatif dan tidak adil. Kisah Rudo adalah gambaran dari seseorang yang ditindas oleh struktur masyarakat, namun menemukan kekuatannya sendiri untuk melawan. Selain itu, konsep vital instruments juga menyinggung tentang nilai dalam hal-hal yang dibuang, baik benda maupun manusia.
Dengan visual penuh energi dan jalan cerita emosional, anime ini berhasil menyampaikan pesan-pesan penting tanpa kehilangan sisi hiburan. Bagi penonton yang mencari lebih dari sekadar aksi, Gachiakuta menawarkan pengalaman yang mendalam dan penuh refleksi.
10. Penerimaan Positif dan Nominasi Penghargaan
Sejak awal perilisannya, Gachiakuta mendapatkan sambutan positif dari penggemar maupun kritikus. Manga ini pernah menempati posisi ke-13 dalam Next Manga Award 2022 dan jadi pilihan favorit pembaca internasional meski saat itu belum dirilis dalam bahasa Inggris. Serial ini juga masuk daftar rekomendasi staf toko buku di Jepang dan dua kali dinominasikan dalam Kodansha Manga Award kategori shōnen pada tahun 2023 dan 2024.
Adaptasi anime-nya makin memperluas jangkauan penggemar, dengan lisensi internasional oleh Crunchyroll dan Medialink untuk Asia Tenggara. Visualnya yang mencolok, narasi penuh konflik emosional, serta konsep yang orisinal membuat Gachiakuta cepat menjadi salah satu anime yang paling dibicarakan tahun 2025. Dengan dukungan produksi berkualitas tinggi dari studio Bones dan tim kreatif andal, Gachiakuta berhasil menegaskan dirinya sebagai karya baru yang layak diperhitungkan di genre dark fantasy.
